Wisata Religi; Masjid Agung Banten Lama

Masjid Agung Banten
Wisata Religi; Masjid Agung Banten Lama | Sobat Muro'i El-Barezy, Banten selain dikenal dengan wisata alam yang indah, juga banyak terdapat wisata religi berupa tempat ziarah. Salah satunya adalah Masjid Agung Banten Lama. Masjid Agung Banten, yang terletak di Kecamatan Kasemen, Serang, kini menjadi tempat wisata ziarah sekaligus sejarah yang menarik. Meskipun kurang terawat, pengunjung Banten lama selalu ramai. Terlebih di hari kamis malam ju’at atau bulan tertentu. Seperti bulan Syawal, Haji, Maulud, Rajab dan Ruwah. Sementara setiap hari Kamis, Jumat dan Minggu pun menjadi hari pilihan bagi para peziarah untuk mengunjungi Masjid Banten Lama.

Masjid yang berdiri sejak tahun 1569 M ini memang kental akan nilai budaya dan sejarah. Tidak heran, kalau banyak masyarakat yang penasaran akan keunikan masjid ini. Masjid berarsitektur unik, perpaduan gaya Hindu Jawa, China dan Eropa. Tapi tetap sarat nilai-nilai Islami. Berdirinya Masjid Agung Banten tidak lepas dari tradisi masa lalu, di mana dalam sebuah kota Islam terdapat minimal 4 komponen. Pertama, ada istana sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja-raja. Kedua, Masjid Agung sebagai pusat peribadatan. Ketiga, ada alun-alun sebagai pusat kegiatan dan informasi. Keempat, ada pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi. Keempat komponen ini, jejaknya masih terdapat di Desa Banten Lama Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang. Tapi yang masih kokoh berdiri dan berfungsi hingga saat ini hanya Masjid Agung.

Masjid yang dibangun saat pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin ini tidak begitu besar, lebih kecil dari Masjid Agung Surakarta atau Yogyakarta. Di sebelah utara (berjarak 10 langkah dari Masjid) terdapat komplek pemakaman yang ramai oleh peziarah. Posisi pemakaman ini beda juga dengan posisi komplek pemakaman pada Masjid kesultanan di Jawa yang selalu berada pada sisi barat masjid dan tidak terlihat dari masjid, dan merupakan bagian terpisah dari masjid.

Secara garis besar Masjid berusia lebih dari 5 abad ini berasitektur sebagaimana masjid di Jawa. Yang unik adalah atapnya yang bertumpuk lima, beda dengan masjid jawa yang hanya bertumpuk tiga. Hal ini dimungkin karena pengaruh arsitektur cina, dimana salah satu arsitektur masjid adalah Tjek Ban Tjut (Pangeran Adiguna). Sebenarnya dua atap teratas terlalu kecil untuk disebut atap, jadi terkesan hanya sebuah hiasan atau “mahkota” bangunan saja. Atap lima tumpuk itu mempunyai makna 5 Rukun Islam. Pintu masuk Masjid di sisi depan berjumlah enam yang berarti Rukun Iman. Enam pintu itu dibuat pendek dengan maksud, setiap jamaah haruslah merendahkan diri ke hadapan Allah SWT dan menanggalkan segala bentuk keangkuhan.

Kolam masjid agung Banten
Di sebelah selatan terdapat juga makam sultan – sultan dan museum benda – benda dan senjata kuno kesultanan Banten. Pintu masuk menuju ruangan dalam pendek dan sempit. Di depan masjid terdapat empat kolam yang dulunya untuk membersihkan diri sebelum memasuki masjid.   Kalo di masjid tua Jawa biasa tidak berupa kolam tapi parit kecil yang mengelilingi masjid. Tempat wudlu nya masih campur antara wanita dan pria.

Bangunan yang menjadi ikon Masjid Agung Banten adalah menaranya. Tingginya, sekitar 30 meter dengan diameter ± 10 meter. Kondisi menara ini terlihat terjaga dan terawat. Menara beranak tangga 83 buah ini dirancang oleh Hendick Lucasz Cardeel, arsitektur eropa  yang masuk islam dan menikah dengan putri sultan. Hendick Lucasz Cardeel juga menambahkan pavilion di sisi selatan masjid yang berguna untuk kegiatan kajian keagamaan.

Masjid Agung Banten merupakan “monument” bersejarah penyebaran Islam di Jawa. Juga merupakan tempat favorit ziarah umat Islam di Jawa. Sayang pengelolaan kios – kios di depannya sangat kurang. Kondisi kebersihannya pun perlu lebih diperhatikan lagi. Bila pengelolaan lebih baik, Masjid Agung Banten ini akan menjadi pariwisata unggulan propinsi Banten.

Semoga bermanfaat dan happy blogging….




Post a Comment

44 Comments

  1. bangunanya masih terlihat kuno ya mas.
    ada kolamnya lagi. itu kolam ikan ya mas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sob, ini kan di bangun ketika jaman skesultaan dulu..itu bukan kolam ikan, tapi tempat untuk bebersih dan juga berwudhu

      Delete
  2. ia gan, yang menarik atapnya bertumpuk ada 5, nggak pake kubah seperti masjid kebanyakan. keren dah !!

    #salam terhangat dari Mr.DHI

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya itu ciri arsitektur perpaduan gaya Hindu Jawa, China dan Eropa..salam hangat juga sobat:}

      Delete
  3. Benar2 bangunan yang bersejarah sob. Hehehe

    ReplyDelete
  4. dari sini penyebaran Islam menggaung keseantero Jawa khususnya Banten ya kang, kalau dengan sunan gunung jati periodenya jauh berbeda kali y?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener kang, kalo sejarah detailny saya kurang tahu juga kang..makasih silaturrahimnya

      Delete
  5. ooooh gitu filosofi atap 5 nya.. mantep! kalo ke banten harus mampir nih ke masjid agung.

    ReplyDelete
  6. walaupun lama tapi arsiteknya pada zaman dulu sudah maju ya mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sob, tidak kalah dengan jaman sekarang, bahkn punya nilai seni tersendiri

      Delete
  7. melihat bangunan masjid kuno akan menimbulkan kesan tersendiri ya mas, apalagi jika melihat secara langsung

    ReplyDelete
  8. masjid yang penuh dengan sejarah ya kang,megah dan indah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sob, kalo penasaran silakan datang kesini..tapi jauh yah hehe...

      Delete
  9. saya belum pernah kesana Mas. jadi kepengiin..

    ReplyDelete
  10. Banten ya, kapan-kapan deh mampir kesana.

    ReplyDelete
  11. masjid nya punya banyak sejarah juga, udh berdiri lama lagi, bener bener bangunana bersejarah :D

    ReplyDelete
  12. nyimak sajalah dulu sob belum nyampek ke sana :D

    ReplyDelete
  13. Udah ada wisata religi online disini sob,bagus ini pemaparannya untuk menjelaskan dari bagian mesjid agung banten lama ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sob, lengkap deh hihi..makasih kunjungannya sob

      Delete
  14. Itu menaranya bagus banget sob, kalo para pengunjung naik keatas menara boleh gak? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya bisa sob, kita harus melewati 83 anak tangga dan jalan atau lorong juga sempit, hanya bisa dilewati satu orang saja sebelum sampai di puncak..

      Delete
  15. ane pernah ke situ gan..tapi sudah lama bangettt..waktu masih sikolah....ajiiibbbb...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah kapan tuh sob, boleh dong berkunjung lagi hihi...

      Delete
  16. Emang yang nggak bisa dilewatkan nih tempat wisata. .

    ReplyDelete
  17. Walaupun bangunan kuno namun masih terlihat megah dan indah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sob, justru biasanya bangunan kuno itu kuat dan kokoh

      Delete
  18. Oh jadi inilah Masjid Agung Banten yang telah monument bersejarah penyebaran Islam, sepertinya memang diperlukan perhatian dari remaja islam agar lebih terawat lagi
    terima kasih sudah berbagi kawan

    ReplyDelete
  19. membaca ulasan di blog super ini, sungguh membuat hati ingin berwisata religi ke Banten.., apalagi usia bangunannya sudah 5 abad..sungguh salah satu warisan budaya Islam yang patut dijaga kelestariannya :-)

    ReplyDelete
  20. selamat PAgi Kang Muroi...Mesjidnya kelihatam besar dan Megah Koq sob,,,Mesjidnya agak mirip dengan Mesjid yang ada di Kota saya di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

    ReplyDelete