Ahok : Yang Penting Itu Tiga Hal, Perut, Otak Sama Dompet

Ahok : Yang Penting  Itu Tiga Hal, Perut, Otak Sama Dompet | Sobat Muro’ i  El-Barezy, ketika saya lagi searching, tak sengaja saya menemukan berita yang menurut saya luar biasa. Sebuah ungkapan dari seorang pemimpin mayoritas yang berpenduduk muslim. Apa yang ia ungkapkan, yang jelas membuat saya merinding.

“Kerusakan akhlak jelas bukan soal politik, negara ini rusak karena mencampurkan agama dan politik. Kita bisa berdebat di luar itu, banyak orang munafik, ada nggak pejabat yang berani melaporkan harta kekayaannya dan pajak yang dibayarkannya, tidak ada yang berani Pak, munafik!” seru Ahok dengan tinggi ketika menjawab pertanyaan seorang dokter yang tidak setuju dengan prinsip Ahok dan menyarankan pemerintah juga harus memikirkan akhlak rakyatnya.

Yah, itulah sekilas ungkapan Ahok, Wakil Gubernur DKI saat ini, ketika berbicara di depan sekitar 70 dokter se-Jabodetabek dalam acara seminar tentang Kartu Jakarta Sehat di RS Husada Jakarta, Selasa (19/2).

Ketika ia menjelaskan prinsip hidup, apa yang ia katakan kemudian, “Yang penting  itu tiga hal, perut, otak sama dompet,” sambung Ahok.

Astagfirullah…..saya sungguh prihatin mendengarnya. Ternyata watak aslinya sudah jelas kelihatan. Saya tidak menuduh dan mengada-ada, tapi dari sudut pembicaraannya sudah jelas bahwa ini adalah paham sekulerisme. Mungkin sobat sudah tahu apa itu sekulerisme.

Sekulerisme adalah isme, paham, atau ideologi yang memisahkan perkara-perakara dunia dengan agama, sekulerisme memandang agama hanya urusan pribadi manusia dengan Tuhan secara vertikal dan tidak mempunyai kekuatan apapun untuk mengatur perkara-perkara dunia.  Paham sekulerisme memandang masalah dunia hanya bisa diselesaikan oleh otak, dengan demikian paham sekulerisme sudah men-Tuhan kan otak atau akal kita, terkadang paham sekulerisme dapat menjawab berbagai persoalan hidup dengan cepat, bersifat prgamatis dan bisa memberikan dampak pembangunan real yang bisa dilihat oleh mata.

Tindakan yang ukhrawi dibatasi hanya pada urusan ibadah mahdhah (ritualis) atau tindakan yang jelas acuan teksnya dalam al Qur’an atau Hadits Nabi. Sementara yang tidak secara langsung disebut dalam teks, dianggap tak ada urusannya dengan akhlaq. Allah dianggap tidak tahu, kalau memanipulasi uang proyek itu, adalah dosa. Allah dianggap tidak akan paham, kalau memperkaya diri sendiri itu sebuah kemungkaran. Allah dianggap tidak memantau kelakuan yang tidak ditulis oleh teks yang diwahyukannya. Begitu bahaya sekulerisme sehigga tidaklah pantas untuk hidup di bumi Indonesia tercinta ini.

Padahal, politik dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dapat dikatakan bahwa politik berbuah dari hasil pemikiran agama agar tercipta kehidupan yang harmonis dan tentram dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disebabkan, pertama, oleh sikap dan keyakinan bahwa seluruh aktifitas manusia, tidak terkecuali politik, harus dijiwai oleh ajaran-ajaran agama; kedua, disebabkan oleh fakta bahwa kegiatan manusia yang paling banyak membutuhkan legitimasi adalah bidang politik, dan hanya agamalah yang dipercayai mampu memberikan legitimasi yang paling meyakinkan karena sifat dan sumbernya yang transcendent.

Sobat Muro’i El-Barezy, Kalau yang berbicara seperti ini adalah orang biasa, maka masalahnya akan biasa pula. Tapi jika ia seorang umara alias seorang pemimpin, maka seriuslah masalahnya. Mau dibawa kemana rakyatnya, khususnya Jakarta, jika seorang pemimpinya adalah orang yang sekuler, naudzubillah…

Paham sekulerisme merupakan bahaya laten yang harus diwaspadai oleh kita bangsa Indonesia , karena kita masyarakat yang beragama dan agama seyogyanya dapat mewarnai setiap langkah dan usaha kita dalam menapaki jalan hidup ini, karena agama yang datangnya dari Tuhan  pastinya mengandung keseimbangan dan kebaikan secara komprehensif dan menyeluruh. Termasuk mengatur semua tatanan kehidupan yang didalamnya adalah bernegara dan berpolitik.  Sedangkan paham sekulerisme merupakan program propaganda syetan melalui kecintaan  terhadap dunia ini secara berlebihan yang akan membawa manusia pada kesesatan dan kehancuran.

Semoga bermanfaat, happy blogging….




Next Post Previous Post
18 Comments
  • Nakusan Bali Technology
    Nakusan Bali Technology February 20, 2013 at 7:10 PM

    maaf mas sebelumnya. saya tidak mau komentar kalau bahas soal agama.

    saya tukut salah. karena saya belum punya ilmu atau pengetahuan yang cukup soal agama.

    sekali lagi maaf kalau OOT komen saya.

    • Kang Muroi
      Kang Muroi February 20, 2013 at 7:39 PM

      Ngga apa-apa sobat, trimakasih atas kunjungannya

  • Abed Saragih
    Abed Saragih February 20, 2013 at 7:11 PM

    Kalau itu kan bahasanya saja sobat,kalau kelakuannya kan bisa kita lihat secara fakta :)

    • Kang Muroi
      Kang Muroi February 20, 2013 at 9:41 PM

      iya juga sob, tapi biasanya perkataan itu bisa mencerminkan kepribadiannya

  • Mang Lembu
    Mang Lembu February 20, 2013 at 7:26 PM

    sebagai pemimpin jakarta dalam hal ini sebagai wakil gubernur, cara kepemimpinan ahok saya sungguh menjadi pendukung terdepan, walaupun saya bukan penduduk jakarta, tapi soal yang menyangkut Agama, dan etnis ahok sebagai Thionghoa, saya ngga ikutan ah
    piss azh deh....;o)

    • Kang Muroi
      Kang Muroi February 20, 2013 at 9:42 PM

      oke piss ya kang hehe...

  • zigzoor blog
    zigzoor blog February 20, 2013 at 7:27 PM

    menyimak dan membacanya ya ,thks infonya sob.

    • Kang Muroi
      Kang Muroi February 20, 2013 at 9:43 PM

      silakan sob, trimakasih kunjungannya yah

  • BlogS of Hariyanto
    BlogS of Hariyanto February 20, 2013 at 8:02 PM

    ahok kan bukan muslim..jadi pastilah pemahamannya tentang agama berbeda dengan apa yang kita pahami selama ini...salam :-)

  • Sam
    Sam February 21, 2013 at 6:03 AM

    waktu acara ILC yg ngebahas soal PKS, ada ungkapan begini, 'susah ngobrol ama orang yg mengedepankan agama, karena ia yakin paling masuk surga sendiri'. Dari sini semacam ada keinginan tersirat untuk mengesampingkan agama dari persoalan2 bangsa, padahal menurut saya persoalan2 bangsa itu akar permasalahannya adalah rusaknya akhlak itu.

  • Dini Haiti Zulfany
    Dini Haiti Zulfany February 21, 2013 at 10:55 AM

    yaaah gak heran sih, yang ngomong ahok :|

  • Eel Pecidasase
    Eel Pecidasase February 21, 2013 at 12:18 PM

    Sedikit berbicara banyak bertindak.. hehe takut salah komen.. hehee

  • zachflazz
    zachflazz February 21, 2013 at 1:40 PM

    saya nggak menghakimi ahok.
    tapi sekularisme memang merusak sendi2 kehidupan sosial di Indonesia. buktinya sekarang kita banyak lihat, sekuler tanpa frame agama, dan agama hanya dijadikan pemantas, jadilah Indonesia tercinta begini ini jadinya.

  • arief
    arief February 21, 2013 at 1:52 PM

    Wallahu Alam,

    perlu dikaji nih, sumber beritanya dimana. bisa kasih linknya?

    entahlah, yang jelas saya nggak pernah ketemu langsung dengan ahok, cuman tau dari media doang. dan media sendiri bagi saya sudah berbumbu, jadi nggak semuanya bisa ditelan mentah-mentah.

    Overall, artinya mas Muroi peduli dgn nasib negara ini, jadi saya salut.

  • Anonymous
    Anonymous February 21, 2013 at 3:09 PM

    kata abang jokowi gimana mas.
    Apakah agama yg di anut pak jokowi.
    Aku pernah denger berita juga bahwa p.jokowi peernah bilang sesuatu'' pemimpin harus hafal al-quran.

  • Anonymous
    Anonymous February 21, 2013 at 3:11 PM

    diralat maksutnya '' pemimpin gak harus hafal al-quran.

  • Mohamad Rivai
    Mohamad Rivai February 21, 2013 at 3:17 PM

    everything kalo dijalanion sesuai ajaran agama pastilah bisa berjalan dengan lancar dan berkah,
    tetapi apakah semuanya ntu bisa beragama?
    wong kiayi saja bisa melakukan kesalahan yang memalukan.

    semua kembali ke pribadi masing2 donk.

    kalau saya beri uang seribu, apakah yang akan anda lakukan? :D

  • Jefry
    Jefry March 4, 2013 at 7:51 AM

    semoga perlilakunya tidak mengecewakan lah mas.. kita hanya bisa berharap dan berdoa nie agar Jakarta bisa lebih baik di tangan Jokowi dan Ahok

Add Comment
comment url