Postingan ini
sekedar bernostalgia beberapa tahun silam ketika ane tinggal di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, tepatnya di Pagar
Alam. Sebuah pengalaman yang sampai saat inipun tidak pernah terlupakan. Sebuah
pengalaman pendakian gunung yang menurut ane spektakuler. Karena gunung ini
adalah yang tertinggi di Sumatera Selatan. Gunung ini dinamakan Gunung Dempo. Nah
bagi sobat yang mungkin ingin tahu seperti apa Gunung Dempo itu, berikut
penjelasan singkat mengenai gunung tersebut.
Gunung Dempo adalah
gunung api tertinggi di Sumatera Selatan, menjulang antara Bukit Barisan dan
Pegunungan Gumai. Ketinggian puncaknya yang disebut Gunung Merapi adalah 3173 m
dari atas permukaan laut atau lebih kurang 3900 m diatas dataran tinggi
Pasemah. Lereng-lerengnya sebelah Barat laut, Utara, Timur laut, Timur Tenggara
dan Selatan bentuknya teratur dan menurun sampai kakinya, sedangkan lereng
sebelah barat bentuknya tidak teratur, kemudian menyambung dengan Gunung
Bungkuk - Gunung Mandiangin. Gunung
Dempo terletak di perbatasan provinsi Sumatera
Selatan dan provinsi Bengkulu. Untuk mencapai desa terdekat, terlebih dahulu sobat
harus mencapai kota Pagar Alam, kurang lebih 7 jam perjalanan
darat dari Palembang.
Dari ibukota Sumatera Selatan ini tersedia banyak bus ke arah Pagar Alam. Atau
apabila sobat dari Jakarta, sebelumnya dapat menumpang bus jurusan Bengkulu
atau Padang, dan
turun di Lahat.
Kota Pagar
Alam, memang sesuai dengan namanya, kota ini jelas dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan dan yang
tertinggi dari barisan tersebut adalah Gunung Dempo. Pagar alam hampir mirip
dengan puncak di Bogor. Udaranya sejuk, sangat kontras dengan kota Lahat yang
panas.
Jika ingin naik
ke puncak Dempo ada baiknya terlebih dulu mencarter mobil yang
biasa disebut taksi untuk jurusan Pabrik Teh PTPN III yang jaraknya mencapai 15
km dari terminal. Di
pabrik ini ada baiknya sobat berkenalan dengan orang yang dituakan disana.
Dengan meminta bantuannya, mobil carteran akan membawa sobat ke desa terdekat
dari kaki gunung Dempo, yang dapat memakan waktu lebih dari 20 menit, karena jalannya
cukup terjal, berkelok dengan melewati hamparan kebun teh nan hijau. Jalur menuju ke puncak gunung inipun sudah
sangat jelas dan bahkan di hari-hari biasa pun banyak orang desa yang sengaja
naik ke puncak baik itu untuk mencari kayu ataupun sekedar berhiking.
Meski gunung
ini cukup tinggi, tetapi air jernih yang ada terdapat sampai setengah
perjalanan ke gunung ini, namun para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan
air minum selama perjalanan. Sebuah sungai kecil yang
jernih, mengalir di perbatasan hutan pertanda kita mulai memasuki daerah hutan
yang ditumbuhi dengan tumbuhan yang mirip seperti yang kita dapati di gunung
Gede-Pangrango, yaitu hutan montana. Jalan setapak penuh dengan akar-akar
yang melintang, kemiringan lereng sendiri cukup curam untuk memeras keringat.
Tidak ada tanda-tanda khusus, keadaan hutan ini hampir homogen dan sangat
hening.
Jika perjalanan
normal, empat atau lima jam kemudian, kita akan memasuki daerah dengan vegetasi tumbuhan
berpohon rendah dan semakin rendah, beberapa daerah agak terbuka, pandangan pun
menjadi luas. Jika sobat lelah atau ingin bermalam diperjalanan, bisa singgah
di talang atau dusun yang banyak terdapat selama perjalanan. Talang atau dusun
biasanya tempat penduduk untuk tempat bermalam pemanen kopi. Gunung Dempo
memiliki dua puncak yang satunya bernama Puncak Api. Menjelang puncak pertama
Dempo yang merupakan dataran masif, Puncak pertama ditumbuhi tanaman yang
rendah mirip perdu. Dari puncak pertama ini kita turun kembali ke lembah yang
diapit oleh puncak pertama dan puncak utama. Dilembah ini terdapat sebuah
sumber mata air mengalir di sini. Hanya airnya yang jernih ini sedikit kecut
rasanya, mungkin pengaruh rembesan belerang.
Pendakian
kepuncak utama tidak terlalu sulit. Lerengnya terdiri dari kerikil dan
batu-batu dengan kemitingan lereng sekitar 40°, cukup stabil untuk didaki.
Puncak utama gunung Dempo (3158 m), Merupakan kawah gunung berapi yang masih
bergejolak dengan diameter sekitar seratus meter persegi. Yang unik adalah
kawah ini bisa berubah warnanya sesuai dengan kondisi alam. Dinding kawah cukup
terjal dan tidak mungkin bisa dituruni tanpa batuan tali temali. Pemandangan
dari puncak cukup mengasyikan. Selain kawah yang memberikan kesan khusus,
tampak juga terhamparan provinsi Bengkulu dengan Lautan
Hindia dengan hamparan lembah yang sunyi dan hening. Perjalanan turun hanya
memakan waktu dua jam. Bila kemalaman sobat bisa menginap di Dusun VI, dengan
terlebih dahulu minta izin kepala keamanan di sana.
Happy blogging....
40 Comments
Asyik tuh pendakian. :D
ReplyDeletewah bener sob asyik, serasa ada kepuasan tersendiri
Deletepemandanganx indah banget sob... *smile
ReplyDeleteyah apalagi bisa merasakan langsung sob, pagar alam memang jantungnya Kabupaten Lahat karena sejuk dan hijau..
Deletesubahalloh ,,, kekuasaan dan cipataan tuhan sangat indah sekali ...
ReplyDeletepemandanganya indah yah kalo dilihat dari fotonya,, apa lagi aslinya ,,, jadi kepingin menjelajahinya :D
silakan sob, kapan kapan boleh main ke sana, trims kunjungnnya:}
DeleteMeski sering ke Sumsel, tapi belum pernah pergi ke gunung itu,,, hehehe maklum kesononya lagi dines kerja jadi nggak punya waktu,,,
ReplyDeletewilujeng ngeblog
yah maklum kang Asep kan orang sibuk, silakan kalo lagi ada cuti boleh main ke kebun teh disana hehe...
Deletewah ko gunung ada sumber air minumnya, ehm. jadi ga perlu bawa bekal dong, la wong nemu air di jalan. heheh, klo saya dulu naik gunung, uwh, harus bawa minum banyak. biar ga keausan di puncak
ReplyDeleteya sob, tapi ga semua gunung gampang air, trims kunjungannya:}
Deletewahhh, indah banget pemandangannya sobat..
ReplyDeletejadi pengen kesana + hunting photo nih..
ya silakan kalo sempet mah, dari Kalimantan jauh ya hehe...
DeletePagar Alam.... wah bangga nih saya jadi wong Sumatera Selatan. walaupun saya bukan di Pagar Alam tapi yang penting di wilayah Sumsel *maksa*
ReplyDeleteyah maksa dikit ga papa hehehe...
DeleteBelum pernah kesana saya sob. Kalo di kota palembang sering heheheee...
ReplyDeleteJadi inget bus garuda dempo :)
loh kok inget sama busnya hehe..
Deletetrims sob kunjungannya:}
keren...hijau dan kawahnya itu wow..menakjubkan..subhanallah
ReplyDeletekawahnya memang luar biasa sob, bisa berubah warnanya, jaraknya pun sangat jauh, kalo kita lempar batu belum tentu sampai dasarnya:}
Deletebagus banget ya,, cakep kang hehe...
ReplyDeletemakasih gan, happy blogging:}
Deletepesona gung yang indah sekali sobat,, pasti sejuk dan tentram di sana yach sobat...
ReplyDeletePagar alam memang sejuk sekali sob, karena terletak dekat gunung Dempo ini:}
Deletewah.. jadi pengen berburu foto lanskap nih.. liat puncak2 gunung sama sawah2 indah...
ReplyDeletesilakan sob jika punya kesempatan buat kesana, makasih silaturrahimnya
Deletejadi pengen daki... wkwkwk
ReplyDeletesilakan sob, trimakasih silaturahimnya:}
Deletebisa ngantongin tehnya ga nie gan? buat bekal minum di jalan, heheh. tapi klo gunung ada tehnya, berarti sejuk tu gan. kaya di bandung..
ReplyDeleteya bener sob, memang suasananya seperti di puncak bogor, sejuk, adem hehe...
Deleteindah banget ya..mirip dipuncak pas pemandangan jalan rayanya ya kang?
ReplyDeletesebuah pengalaman yang sudah pasti ngga akan terlupakan.
salam sehat selalu
makasih kang, salam sehat juga buat kang Desa Cilembu
Deletewah, indah banget deh kayaknya itu di kawah... heeeee
ReplyDeletesalam kenal ya...
apalagi bisa merasakan sensasinya secara langsung sob...
Deletesalam kenal juga sob:}
wow...mantab kawahnya ya sob
ReplyDeleteiya bang apalagi merasakan sendiri bang, makasih nih silaturrahimnya
Deletekembali berkunjung *smile
ReplyDeletejazakallah lagi sob, smile
Deleteikut menyaksikan pemandangan indah :)
ReplyDeletesilakan sob, jazakallah silaturrahimnya
Deletekalo andai saja bang stumon baca nih posting. Mungkin bisa bang mon ndaki nih gunung.
ReplyDeletewah bener tuh bang stumon emang tukang daki mendaki, ntar dikasih kabar deh hehe..
Delete