Tanggal 31 Maret 2012, tepatnya hari
Sabtu, Muro’i El-Barezy beserta sekitar 170 anak didik SMPIT Ibadurrahman, mengadakan
pendakian ke puncak gunung Pulosari yang tidak jauh dari tempat tinggal atau
lembaga kami.
Gunung Pulosari yang memiliki
ketinggian 1346 Mdpl terletak di Pandeglang Banten. Pesona alam yang ada di
Gunung Pulosari, yaitu Curug Putri dan Kawah Gunung yang mengeluarkan asap
belerang. Sehingga banyak mengundang para pendaki dari Bnaten saja, tapi dari
Jakarta dan kota kota lainnya pun sering mendaki gunung ini.
|
Menuju Pos Awal, Desa Cilentung |
Pendakian kali ini mungkin sudah
kesekian kalinya bagiku, kalau tidak salah mungkin yang ketujuh. Tapi tiap
moment pasti punya cerita yang berbeda tentunya. Seperti kali inipun tidak
seperti pendakian yang dulu-dulu karena langsung dari titik pendakian sehingga
tidak perlu banyak energy yang dikeluarkan.
Dari lokasi, rombongan diangkut oleh
3 truk yang berisi penuh para siswa plus beberapa dewan guru sebagai
pendampingnya. Dan setelah memakan waktu sekitar 30 menit, kami sampai di pos
pendakian.
|
Menuju Curug Putri, Hastomi, paling subur badannya |
|
Melepas lelah di Curug Putri |
|
Penulis dan beberapa siswa di Kawah Pulosari |
Pos pendakian ini hanyalah sebuah bale warga yang biasa digunakan
oleh penduduk sekitar untuk berkumpul. Kita akan dikenakan biaya sebesar Rp5000/orangnya
untuk melakukan pendakian baik hanya sampai Curug Putri maupun sampai kawah
atau Puncak Pulosari. Namun setelah kami nego dengan cukup alot akhirnya kami
hanya bayar setengah harga saja.
Akhirnya kamipun berangkat dari pos awal menuju Curug Putri. Selama perjalanan
ke Curug Putri kami melewati jalur
landai dan disepanjang jalur adalah ladang kebun penduduk sekitar. Setelah
berjalan kurang lebih 1,5 jam, kami tiba di Curug Putri, yang merupakan sebuah
air terjun. Namun untuk sebagian penduduk Banten dan sekitarnya, curug ini
mempunyai tuah dan dikeramatkan. Banyak pelancong yang mendaki hanya untuk
mandi ditempat ini dan punya tujuan masing-masing. Bagi kami biasa saja, tidak
punya maksud apapun kalaupun mandi ditempat ini.
Setelah melepas lelah dengan mandi dan membuka bekal masing masing, kamipun
melanjutkan ekspedisi ini menuju kawah pulosari. Jalan mulai sedikit curam. Dari
Curug Putri menuju kawah bisa kita tempuh 1 sampai 2 jam perjalanan. Tiba di
kawah, kami segera mencium bau belerang yang sedikit menyengat. Dikawah banyak
tempat untuk mendirikan tenda. Bisa didirikan didekat kawah atau agak sedikit
jauh dari kawah. Tapi kita harus ekstra hati hati, karena salah salah kita bisa
terperosok kedalam air kawah yang mendidih. Anak anak banyak yang memasak mi
instan dikawah ini. Dengan hanya memasukkan bungkus mi yang diikat, tidak
berapa lama mi matang.
|
Berteduh dikala hujan turun |
Setelah beberapa lama beristirahat
di kawah, rombongan melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung. Tapi ada
beberapa yang tinggal dikawah tidak melanjutkan perjalanan.Cuaca menjelang
zuhur waktu itu sedikit tidak bersahabat. Awan mulai tebal dan tidak berapa
lama, hujanpun turun dengan lebatnya. Untungnya ada gubuk pedagang dikawah yang
bisa kami jadikan sebagai tempat berteduh walau sedikit basah juga.
Sebagian besar siswa melanjutkan perjalanan menuju Puncak Pulosari dari kawah, kami
harus melalui jalur sebelah kanan kawah. Dan jalan menuju Puncak sudah mulai
sedikit curam dan berbahaya dengan beberapa tanjakan-tanjankan dan berpegangan
pada akar-akar pohon untuk mendaki. Kami harus ekstra hati hati. Disamping
jalan setapak yang curam, juga dikanan kiri kami jurang yang cukup dalam.
Dan setelah
mendaki kurang lebih 40 menit, kami dapat merasakan pesona dan udara segar Puncak
Pulosari. Karena cuaca mulai memburuk akhirnya rombonganpun segera turun dan
kembali ke Curug Putri yang kemudian kami pulang ke pos pendakian.
|
Monyet lucu di pos awal pendakian |
Rasa lelah setelah mendaki sedikit
terobati dengan ulah seekor monyet yang berada di pos awal pendakian. Sembari menunggu
jemputan datang, para siswa “bercengkerama” dengan monyet yang mengundang gelak
tawa. Sekitar pukul 5 sore truk yang mengangkut kami tiba untuk membawa kembali
pulang.
Selamat mendaki Gunung Pulosari 1346
Mdpl (Pandeglang - Banten)
15 Comments
sangat mengasikkan mendaki gunung ya mas.. apalagi ada air terjunnya, saya belum pernah sih he...
ReplyDeleteasyik sob, tapi kalo udah sampe puncak turunnya jadi males, cape hehe...
Deletetrims kunjungannya:}
ceritanya menarik mas... jadi pengen ikutan kesana nih :)
ReplyDeletekalo sobat deket, silakan melancong saja
Deletemantab lanjutkan ....
ReplyDeletekereta mini,kereta mini,kereta mini,kereta mini,kereta mini,kereta mini,kereta mini
oke sob, trims supportnya
Deleteadem ngelihatx sob..., terutama air terjunx i2 lho..., disini tuk ke air terjun butuh waktu berjam2..,hmmm.. jd pengen...!, :)
ReplyDeletekalo ga kejauhan boleh kesini sob hehe...
DeletePemandangannya sangat menarik. Jadi teringat beberapa tahun lalu sama temen2 mendaki gunung Merapi Kaliurang Jogja. Senang, syukur, dan bahagia rasanya, ya, Kawan.
ReplyDeletetuh kan, saya gak di ajak, malah di jadiin becandaan, huh, padahal mau ikut mandi tuh di curug putri :p
ReplyDeleteWehehehehe.... Mas suka adventure mendaki gunung juga ya? Sma kayak ane dong, ane juga suka nih... Thanks sudah bagi-bagi pengalamannya ya Mas, jadi lebih banyak tau nih dari postingan ini
ReplyDeletemau tanya mas, rute menuju gerbangnya gimana?
ReplyDeletedari ciomas atau pandeglang?
saya pengen kesana tapi belum tau lokasi masuknya.
posisi saya anyer.
nuhun kang
aa_drajat kaskus
ada dua alternatif,anyer-carita-lewat caringin-mandalawangi atau anyer-ciomas-pandeglang-mengger-mandalawangi. Kalo sudah di mandalawangi bsa langsung k ds pandat yg selanjutnya k ds cilentung d pos pendakian
ReplyDeleteSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai indahnya indonesia.Benar benar bermamfaat dalam menambah wawasan kita mengenai indonesia.Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di Informasi Seputar Indonesia
ReplyDeletepengalaman yang mengesankan
ReplyDeleteST3 Telkom