Selamanya Kita Tidak Akan Merasa Puas | Ini bukanlah sebuah kisah nyata, namun saya tertarik untuk memuat dalam postingan ini sebagai bahan renungan buat saya pribadi dan mungkin juga bisa bermanfaat buat sobat sekalian. Kalaupun sudah ada sobat yang pernah mendengar dan membacanya, semoga bisa mengingatkan kembali. Setelah kemarin saya posting
Tentang Warna yang menceritakan tentang dunia anak-anak. Kali inipun masih bercerita tentang dunia anak-anak juga. Karena tanpa disadari kita sebagai orang yang dewasa, kadang berperilaku seperti mereka. Inilah kisahnya :
Ada seorang anak yang kehilangan uang sebesar Rp.10.000. Dia begitu sedih dan menangis sejadi-jadinya. Paman anak tersebut merasa kasihan, kemudian dia menghampiri anak itu.
“Kenapa kamu menangis?” tanya pamannya dengan penuh kasih sayang.
“Uang saya hilang Rp.10.000.” katanya sambil terisak-isak.
“Tenang saja, nich paman ganti yah… paman kasih Rp.10.000 buat kamu. Jangan menangis yah!” kata pamannya sambil menyerahkan selembar uang Rp.10.000. Namun, sia anak tetap saja menangis. Kenapa?
“Kenapa kamu masih menangis saja? Kan sudah diganti?” tanya pamannya.
“Kalau tidak hilang… uang saya sekarang Rp. 20.000.” kata anak itu dan terus menangis.
Pamannya bingung…“Terserah kamu saja dech….”, katanya sambil pergi.
Ayahnya yang baru pulang kantor mendapati anaknya masih menangis.
“Kenapa sayang? Kok, menangis. Lihat mata kamu, sudah bengkak begitu. Nangis dari tadi yah?” tanyanya sambil menyeka air mata anaknya.“Uang saya hilang Rp10.000.” kata anaknya mengadu.
“Ooohhh. Lho itu punya uang Rp.10.000? Katanya hilang?” tanya ayahnya yang heran karena dia melihat anaknya memegang uang Rp.10.000
“Ini dari paman…. uang saya hilang. Kalau tidak hilang saya punya Rp.20.000.” jawabnya sambil terus menangis.
“Sudahlah…. nih ayah ganti. Ayah ganti dengan uang yang lebih besar. Ayah kasih kamu Rp20.000. Jangan menangis lagi yah!” kata ayahnya sambil menyerahkan selembar uang Rp.20.000.
Si anak menerima uang itu. Tetapi masih tetap saja menangis. Ayahnya heran, kemudian bertanya lagi.
“Kenapa masih menangis saja? Kan sudah diganti?”
“Kalau tidak hilang, uang saya Rp.40.000.”
Ayahnya hanya geleng-geleng kepala. “Kalau gitu dikasih berapa pun, kamu akan nangis terus.” sambil mengendong anaknya.
Nah, sobat Muro’i El-Barezy, walaupun tidak nyata kisahnya, kita bisa mengambil pelajaran bahwa seperti itulah kadang kita. Tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah ada. Manusia selalu merasa kurang dan hanya melihat apa –apa yang tidak ada pada diri kita saja. Padahal nikmat Allah begitu banyaknya sudah kita terima.
Ø£َÙ„ْÙ‡َÙ‰ٰÙƒُÙ…ُ ٱلتَّÙƒَاثُرُ ﴿Ù¡﴾ ØَتَّÙ‰ٰ زُرْتُÙ…ُ
ٱلْÙ…َÙ‚َابِرَ ﴿Ù¢﴾
“Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur” (At Takaatsur 1-2)
Semoga kita dijadikan sebagai orang-orang yang selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya. Amiin.
Semoga bermanfaat dan happy blogging….
75 Comments
rasa puas itu bagaikan candu, sekali menikmati, maka akan dicari terus untuk memuaskan rasa-nya akan candu, hingga akhirnya kecanduan dan kemudian merusak diri sendiri...
ReplyDeletepaling bagus adalah selalu meng-syukuri yang ada, dan jangan mencari serta membayangkan yang belum ada ...salam :)
Mantap bang,trimakasih sudah menambahkan..
Deletebenar sekali. Apalagi sama yang namanya Uang. Wah kata orang seperti minum air laut. Begitu minum malah semakin dahaga dan selalu merasa haus. bagaimana dengan ilmu? Haruskah kita selalu merasa haus akan ilmu?
Deletedalam hal ilmu kita boleh rakus mas, dengan catatan bahwa kita ikhlas menuntutnya, karena jika semkin dalam ilmu kita dengan diringi keimanan, niscaya akan lebih mendekatkan kepada-Nya
Deletetenterem...baca komen mya mas2 di atas :)
Deleteilmu itu hanya memuaskan diri secara rohani, yang bahaya adalah memuaskan diri secara ragawi :)
DeleteIya mas, manusia itu kan ada tiga unsurnya, akal, jasad, dan hati. Makanan akal tentunya harus dengan ilmu dan akal tidak akan pernah puas dengan diisi ilmu apapun..kalo hati tentunya makanannya dengan dzikir mas..
Deletekisah inspiratif bagi kita para orang dewasa yang sudah memilik kewajiabn cari duit untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tetaplah bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang..begitu kira-kira ya kang.
ReplyDeletenuhun pencerahannya kang.
salam sehat selalu
Ya bener kang, salam sehat juga buat kang desa Cilembu..mugia bisnisna tambah maju
DeleteSaya jadi ingat salah satu hadist...
ReplyDelete" Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak semisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat." (HR. Bukhari no. 6437)
Nice posting, keep reminding (^_^)/
Naudzubilah, semoga kita tidak tergolong orang yang demikian..
Deleteseperti minum air laut ya kang semakin banyak meminumnya akan semakin kehausan,
ReplyDeletenice posting
Perumpamaan yang tepat sekali sob, matur kesuwun sudah ikut berbagi pencerahan disini
Delete“Kalau tidak hilang, uang saya Rp.40.000.”
ReplyDeletewah parah > orang yg kek ginian.
Jangan ditiru sob hihi..
Deletehahaha, ilustrasi kisahnya bagus dan menggeltik. sederhana tapi analog ke contoh yang banyak terjadi di sekitar kita.
ReplyDeletesekurang-kurangnya manusia merasakan, sebenarnya cukup.
tapi sebanyak-banyaknya manusia punya, itu pun akan kurang.
Wah kena banget tuh kalimat yang terakhir..makasih sudah berbagi pencerahannya mas..
Deleteane setuju gan, ane pernah ngalami diberi berpapun masih kurag, baru terasa kalau udah gak punya apa2
ReplyDeleteSemoga tidak terjadi lagi sob, trims
Deletehalo halo.. udah lama gak blogwalking nieh hehehehe kangen
ReplyDeleteTrimakasih sudah BW kesini lagi..
DeleteSepakat saya dengan semua komentar yang ada... manusia memang tidak pernah mengenal puas ... Semoga kita bukan termasuk orang yang seperti itu.. semoga kita menjadi orang yang selalu pandai untuk bersyukur...
ReplyDeletePosting yang bagus mas ...
Amin, makasih mas
DeleteSifat dasar manusia yang tidak akan pernah puas setelah mendapatkan sesuatu..
ReplyDeleteBener sob,trims yah
Delete“… Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, niscaya ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah…” (Shâd: 26).
ReplyDeletewasallam
Masya Allah, makasih sob
DeleteSubhanallah,,,sungguh sebuah kisah yang menarik dan sarat akan makna Kang Muroi....dalam urusan dunia kita seharusnya selalu melihat ke bawah jangan selalu melihat ke atas karena kita tidak akan pernah merasa Puas jika selalu melihat ke atas.
ReplyDeleteBener sob, lagian kalo kita terus melihat keatas bisa2 kesandung yah hehe..
DeleteSya pernah mendengar jdul tersbut di ucamkpa oleh Alm.Zainudding MZ bahwa "Manusia itu tdk pernah puas smpai kpn pun"
ReplyDeleteWah kalo saya baru denger sob
Deletemlm mas wah benar jga mas. manusia gk prnah puas slagi masih bernafas'y mas. trmksih mas dah berbagi ilmu.
ReplyDeleteSama-sama sob, semoga manfaat
Deleteada bagusnya juga manusia tidak merasa puas, tapi dalam hal yang positif...
ReplyDeleteHehe...contohnya apa ya sob
Deletebiar ga kecanduan gimana cara sob?
ReplyDeletebiasanya klo ada sesuatu yang baru pasti setiap orang kepingin mempunyainya -_-
terus biar kita merasa puas dengan apa yang dipunya gimana?
biasakan untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang sobat, dan yakinlah bahwa manusia itu punya kelebihan dan kekurangan
Deletekelebihan kita mungkin juga kelemahan orang lain sob...
Benar banget gan..
ReplyDeleteSiapa pun itu pasti akan seperti itu
oke makasih sobat, trims sudah berkunjung
DeleteYa inilah sifat manusia sob. Tidak pernah merasa puas
ReplyDeletebener sob, sudah menjadi sifat dasarnya memang ya seperti itu
DeleteThank's artikelnya bermanfaat sob..
ReplyDeletesama sama sob, semoga manfaat yah
Deletemampir lagi gan, jangan bosan ya :D nuggu yang baru2
ReplyDeletemakasih sob sudah mampir lagi disini...
DeleteBenar Mas,jujur waktu kecil pun sering mempunyai sifat itu.Tapi kita manusia memang kepuasan tidak ada batasnya.
ReplyDeleteBelajar dari itu kita harus bisa mengendalikan sifat itu.Supaya jangan jadi manusia yang tamak dan tak tahu bersyukur.
yang sudah dewasapun sama sob, karena ini sudah menjadi sifat manusia ya seperti itu
Deleteyang namanya manusia memang nggak pernah puas sobat, namun jika apapun yang kita dapat dan kita bisa mensyukurinya, insya allah itu akan jadi berkah dalam hidup kita....?
ReplyDeleteIya sob intinya adalah syukur yah, trims sob
Deleteiya,,memang manusia itu gak pernah ada puasnya..
ReplyDeletemakanya kita jadi jauh dari rasa syukur
Itu sudah menjadi sifatnya sob, trims yah kunjungannya
DeleteSyukur adalah kata kunci dalam hal meraih sebuah "kepuasan"...
ReplyDeleteMemang manusia memiliki tabiat yang tak akan pernah puas, hanya kita juga dibekali akan pengetahuan agama bagaimana caranya memanagemen rasa tidak puas dalam diri setiap manusia.
Dan satu caranya adalah dengan memperbanyak syukur kita kepada Allah Ta'ala
Tambahan pencerahan yang luar biasa, makasih sob
Deletesemoga kita termasuk orang2 yg pandai bersyukur ya mas mur....amin ;)
ReplyDeleteAmin ya robbal 'alamin, makasih mas
Deletebener skali mas kadang klo ini kturutan ada yg baru pngen beli lg.
ReplyDeletesmoga kita bs mnjadi org slalu bersyukur atas sgala nikmat yg kita dapatkan.
koment back y dpostq yg baru :)
Amin, makasih sob
DeleteOkeh langsung ke tekape yah
manusia memang ditakdirkan untuk tidak merasakan puas..
ReplyDeleteBener sob, namun pasti ada solusi agar sifat ini tidak menimbulkan hal yang negatif bukan?
Delete.: kata Pak Ustadz, kalo kehilangan sesuatu, jangan diingat yg sudah hilang tetapi dijaga yg masih ada...^_^
ReplyDeleteSebuah ungkapan yang menyejukkan, makasih sob
Deletealhamdulillah bukan sifat saya hehehe :D
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga istiqomah sob
Deletebetul sekali itu
ReplyDeleteYang betul yang mana sob...
Deletemungkin hanya maut yang meembuat rasa uas itu bisa berhenti sob,.
ReplyDeletebener sob, seperti ayat diatas yah
DeleteSepakat nih bang, memang semua manusia gak akan pernah puas
ReplyDeletemakasih sob..happy blogging yah
DeleteMampir lagi sob. .
ReplyDeletemanusia itu tdk prnah merasa puas, karena itu adalah sifat manusia
ReplyDeleteyg penting berusaha, jgn seperti cerita di atas yg hanya bisa menangis dan meminta
Tulisan yang sangat menyentuh hati, memang terkadang kita terbuai dengan semua keinginan bukan kebutuhan. Jadinya seperti itu, semuanya serba bermegah-megahan hingga lupa dunia. Salam kenal dari Borneo... :-)
ReplyDeletememang rata-rata manusia itu tidak punya rasa puas
ReplyDeletehehe bner mas.. seperti kenyataan :D
ReplyDeleteseperti ane yg tak pernah merasa puas :D
ReplyDelete