Mulutmu Harimaumu

sumber gambar
Mulutmu Harimaumu | Muhammad Daming Sanusi , nama ini mendadak tenar setelah candaannya menuai kontroversi pada saat Fit and Proper Test seleksi calon hakim agung kemarin. Dari candaannya itu akibatnya cukup fatal, Fraksi PKS, PAN dan Demokrat menyatakan tidak akan memilihnya sebagai hakim agung.

Seperti diberitakan dimedia, Daming ditanya oleh anggota Komisi III mengenai hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan. Apa jawabannya :

"Yang diperkosa dengan yang memerkosa ini sama-sama menikmati. Jadi, harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," jawab Daming, yang selepas fit and propertest mengatakan jawaban itu untuk mencairkan suasana.

Alasan yang sederhana bukan, hanya untuk mencairkan suasana, dan mungkin maksudnya adalah  bercanda namun fatal akibatnya. Bercanda yang tanpa pikir panjang memang kadang merugikan diri  sendiri.

Sobat Muro’i El-Barezy, Sebagai makhluk sosial, tentu semua orang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesama. Siang dan malam kita pasti bertutur kata. Tak satu pun manusia yang bisa hidup tanpa berbicara kecuali yang bisu.

Berbicara merupakan media utama dari seluruh proses interaksi sosial. Baik buruknya proses interaksi sosial salah satunya dipengaruh oleh bagaimana kita bertutur kata. Karenanya, agar apa yang kita ucapkan tidak menjadi bumerang bagi diri sendiri, lebih-lebih membahayakan orang lain baik di dunia maupun di akhirat, kita mesti cermat dalam berbicara.

Cermat dalam arti mengerti dengan baik bahwa kita hanya boleh berbicara yang memiliki kandungan manfaat, ilmu, atau nasehat, serta yang bisa menjernihkan sebuah permasalahan. Sekiranya kita tidak mengerti apa yang harus kita ucapkan sebaiknya berpikirlah lebih dulu, sebelum memutuskan untuk ikut berbicara.

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknyaa lebih jauh antara timur dan barat.” (HR. Bukhari Muslim).

Pepatah mengatakan, “Mulutmu harimaumu.” Oleh karena itu, kecermatan dalam berbicara mutlak harus kita upayakan. Kita perlu tahu secara pasti, kapan kita bicara, apa yang harus kita bicarakan, dan paling penting adalah manfaat apa yang akan diperoleh diri sendiri, yang mendengar dan orang lain, tatkala kita berbicara.

Maka dari itu tidaklah berlebihan jika perkataan yang baik itu memiliki derajat yang lebih utama daripada sedekah yang diungkit-ungkit hingga menyakiti perasaan yang menerimanya.
قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al Baqarah: 263).

Sahabat bertanya tentang seorang wanita ahli sholat malam namun suka menganggu tetangga dengan lisannya. Rasulullah berkata,” Dia di neraka!” Kemudian sahabat bertanya tentang seseorang yang sedikit ibadahnya namun tidak suka menganggu tetangga dengan lisannya.  Rasulullah bersabda,”Dia di surga!”.

Semoga bermanfaat dan happy blogging……



Post a Comment

47 Comments

  1. Kalau sudah begini perkataannya maka orang disana sudah tahu siapa sebenarnya orang tersebut.
    Benar mas mulut adalah harimaumu.
    Lidah tak bertulang,justru sedikit saja kata yang salah maka akan fatal akibatnya jika sudah didepan publik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener sob, perkataan adalah cermin kepribadian seseorang, maka ya hars hati-hati

      Delete
  2. betul sob,kadang tanpa kita sadari mulut ini bisa membuat kita terjerumus.hakim juga manusia punya rasa dan bisa bercanda,namun sang hakim sangatlah gegabah,kata2 yg keluar dari mulutnya tidak pada tempatnya.

    ReplyDelete
  3. Walaupun niatnya mencairkan suasana, tapi jika beliau seorang tokoh yang sudah dikenal publik dan apalagi mencalonkan diri sebagai Hakim agung, sungguh tidak pantas. Jadi wajar aja kalau fraksi2 tsb menolak :/

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali ucapan jug atergantung siapa yang mengucapkannya, jika seorang tokoh salah sedikit ya fatal akibatnya

      Delete
  4. Postingan menarik sobat, ada yang lucu seperti yg disampaikan oleh Daming"Yang diperkosa dengan yang memerkosa ini sama-sama menikmati. Jadi, harus pikir-pikir terhadap hukuman mati," ya lucuj juga walaupun tujuannya untuk mencairkan suasana....)

    yg penting kita tdk pernah mengganggu tetangga, dan semoga ada di syurga ya sob...hehe..... amiiiiiiin..
    Oke sobat terima kasih sudah berbagi info
    salam sukses

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah iya sob, orang sekelas dia kok masih ceplas ceplos ngomonya, makasih sob kunjungannya

      Delete
    2. oke sobat, sama sama, terima kasih kembali

      Delete
    3. trimakasih lagi sob, semog aukses selalu

      Delete
  5. Namun di Cina ada pepatah yang berhubungan dengan mulut juga, bunyinya seperti ini: “Miliki mulut tajam setajam pisau, hati selembut tahu”. Yang mempunyai arti ‘Dengan hati lembut, mulut yang tajam bukan untuk melukai, tapi untuk memperjalas maksud’.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah saya baru tahu pepatah begini sob, tapi yang jelas itu nilai positif yah

      Delete
  6. saya sering sekali bicara sembarangan pada akhirnya kalau ada orang yang seharusnya jadi panutan malah berprilaku/berbicara yang ngga mencerminkan sebagai panutan...bisa dilihat banyak orang2 yang saya hujat lewat blog desa...kesel sih.
    kalau dipikir2 lagi berarti saya nanti dineraka ketemu mereka dong yah...hadeuh
    saya ini suka tumbuh jerawat kalau kesel ngga ditumpahin...kang.
    jangan dicontoh yah, gaya saya ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga tidak kang, berarti ya banyak istigfar aja mungkin..
      kayanya jerawat ga ada hubungannya kang hehe..tapi bisa juga karena stress jerwat itu timbul

      Delete
  7. hakim edan tu Mas. kebiasaan memandang remeh sesuatu perkara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga ga jadi dipilih ya mas, bisa rusak negara

      Delete
    2. iya. dan sebenarnyalah, banyak sekali hakim model ginian Mas. untuk pertanyaan pertama kali yang saya idealkan saat mereka fit and proper test: "kamu masuk kerja dahulu, karena tes yang fair?"

      Delete
    3. tau kan kira2 jawaban mayoritas dari mereka? hehe..

      Delete
    4. apa yah (garuk-garuk kepala ga gatal....)

      Delete
    5. kang zach: pastinya sebelum menjawab pertanyaan itu mereka pasti garuk garuk idung sambil nyengir kuda...pasti gituh deh, soalnya jawabannya pasti bo'ong.

      Delete
  8. katanya dia ngomong gitu untuk mencairkan suasana.. lah mencairkan suasana kok ya dengan cara mencari perkara ckckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya itulah kalo ngomog ga dipikir dulu, maksud bercanda tapi salah pada tempatnya

      Delete
  9. menjaga lisan memang sangatlah susah sobat, apalagi kalau ibu ibu sudah ngumpul, ngrumpi dan ngomongin orang hahahaha

    semoga kita bisa menjadi yang lebih baik sobat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiin, ya semoga saja sob, trims silaturahimnya

      Delete
  10. Memang, kita harus berhati-hati dengan lisan kita.
    Wah, sudah pake domain sendiri toh ini blog ..? Pantesan, waktu sy lihat alexa rank nya kok turun drastis ? Ternyata oh ternyata .... :) Semangat2 .... !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sob, yah biar ada semangat terus nih hehe...
      Semoga semua bisa normal kembalin trims kunjungannya

      Delete
  11. memang sulit untuk menjaga lisan sob, terkadang saat tidak sadar kita telah memakan daging saudara kita sendiri dengan "ngrasani" orang lain, atau memfitnah orang lain dengan lisan kita, Astagfirullah Hal Adzim,

    Untuk Daming itu punya ibu/istri/anak perempuan nggak ya sob kok pendapatnya gitu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya semoga kita terhindar dari hal yang demikian sob
      Kalo ibu/istri jelas punya sob, ya begitulah mungkin maksud bercanda tapi bukan pada tempatnya

      Delete
  12. slamat mlm mas benner juga mas apa kata anda ane suka,ni ma postingan kyk ginian mas menambah pengalaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malem juga sob,trimakasih semoga bermanfaat buat saya dan sobat juga

      Delete
  13. setuju gan memang karna mulut ini kita bisa celaka dan mencelakai bahkan saling bunuh ...nangudzubillahimindzalik...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jadi berhati-hati dan berfikir dua kali sebelum berucap ya sob, trims yah silaturrahimnya..

      Delete
  14. hakim koplak tuh mas. mau jadi apa negri kita kalau punya hakim seperti dia, yang ngomongnya ngawor.

    ko' bukan koruptor yang di hukum mati aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya mungkin itu tadi sob, maksudnya hanya bercanda, tapi orang sekelas dia harusnya berhati-hati dalam membuat pernyataan..

      Delete
  15. Saya pribadi turut pihatin dengan sosok yang satu ini bang Muro'i,panutan koq begitu ya ngomongnya ga pake pikiran dan itu membuktikan bahwa beliau masih belum cocok untuk memegang sebuah amanah..coba seandainya keluarga beliau yang diperkosa ISTRI atau pun ANAK nya..ampunnnnnnn..hahhayyyy

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya semoga menjadi pelajaran buat kita bang, trimakasih kunjungannya

      Delete
  16. Bener banget bang muro
    jangankan orang lain, istri dan anak perempuan dari Pak Daming ini juga menghujat perkataannya
    memang terlihat bercanda tapi kadang tidak melihat sikon tuh orang :D

    ReplyDelete
  17. "Katakanlah yang bermanfaat, atau diam"

    kalo udah begini, gimana nasib calon hakim agung itu ya? masih adakah pintu maaf yang terbuka untuknya?

    ReplyDelete
  18. Wah, kok pas banget ya. Kemarin di forum SBH ada anak (niatnya) bercanda tapi malah mengakibatkan salahsatu senior tersinggung dan keluar dari forum. . . Mungkin bercanda juga harus pikir2 dulu ya sob. . . :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini sudah sering terjadi disekeliling kehidupan kita sob, mungkin saya juga pernah berbuat demikian, semoga bisa diambil manfaatnya

      Delete
  19. Mulut itu juga di ibaratkan seperti pedang

    ReplyDelete
  20. Kunjungan perdana sob.. blog mu menarik

    ReplyDelete