Melanjutkan pembahasan yang terdahulu tentang
3 Tingkatan dalam Puasa. Sobat, tentunya kita tidak ingin termasuk golongan pertama yang sia-sia puasanya. Maka marilah kita simak apa yang disampaikan Oleh Imam al-Ghazali untuk mencapai derajat tingkatan kedua tersebut. Imam al-Ghazali menjelaskan enam hal untuk mencapai kesempurnaan
puasa tingkatan kedua :
Pertama, menahan pandangan dari segala hal yang
dicela dan dimakruhkan serta dari tiap-tiap yang membimbangkan dan melalaikan
dari mengingat Allah. Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa meninggalkan
pandangan karena takut kepada Allah, niscaya Allah menganugerahkan padanya
keimanan yang mendatangkan kemanisan dalam hatinya.”
Kedua, menjaga lidah dari perkataan sia-sia, berdusta, mengumpat,
berkata keji, dan mengharuskan berdiam diri, menggunakan waktu untuk berzikir
kepada Allah serta membaca al-Qur’an. Rasulullah saw bersabda:
“Dua perkara
merusakkan puasa yaitu, mengumpat dan berbohong.”
Ketiga, menjaga pendengaran dari mendengar kata-kata yang tidak baik,
karena tiap-tiap yang haram diucapkan maka haram pula mendengarnya. Rasulullah
saw menjelaskan: “
Yang mengumpat dan yang mendengar, berserikat dalam dosa.”
Keempat, mencegah anggota tubuh yang lain dari perbuatan dosa.
Seperti mencegah tangan dan kaki dari berbuat maksiat dan mungkar, mencegah
perut dari memakan makanan yang
syubhat dan haram.
Kelima, tidak berlebih-lebihan dalam berbuka sampai perutnya penuh
makanan. Orang yang berbuka secara berlebihan tentu tidak akan dapat memetik
manfaat dan hikmah puasa. Bagaimana ia bisa mengalahkan musuh Allah dan
mengendalikan hawa nafsunya, jika saat berbuka justru memanjakan nafsunya
dengan makanan yang berlebihan.
Keenam, hatinya senantiasa diliputi perasaan cemas (
khauf) dan
harap (
raja’), karena tidak diketahui apakah puasanya diterima atau
tidak oleh Allah. Rasa cemas diperlukan untuk meningkatkan kualitas puasa,
sedangkan penuh harap berperanan dalam menumbuhkan optimisme.
Semoga bermanfaat...
(Referensi : Ihya Ulumuddin).
19 Comments
Saya rasa yang paling sulit diantara 6 permasalahan adalah nomor 1-4. Karena itu mencakup tentang indra, apalagi lidah. Tiap hari inginnya ghibah melulu..... Astagfirullah.
ReplyDeletesemoga di ramadhan bisa menghindarinya ya sob
Deletesaya rasa yg nomor 6 paling susah sob,,,
ReplyDeletesoalnya kita tidak tahu apa penilaian Allah terhadap ibadah kita ini...
tugas kita hanyalah melaksanakan ibadah sesuai dengan apa yang di syariatkan, masalah paha dan diterimanya urusan Allah sob...
Deletemau menyambut ramadhan di ksh pencerahanya thx sob,
ReplyDeletepoint yang kelima biasanya sering dilakuin tuh hehehehe :)
wah ketahuan ya sobat makan 3 mangkok es, 2 mangkok kolak kalo buka hehe..jangan berlebihan yah!
DeleteKalo hal ini gak dilakuin gimana mau dapet tingkatan kan, Sob? Nice share, Brader! ;-)
ReplyDeletebener sobat, semoga bisa
DeleteWaah Insya Allah seharusnya kita semakin mudah dilakukan ya. Karena pada bulan ramadhan setannya udah di belenggu. Jadi kalo ada yang masih tergoda berarti dia memang udah dari sononya parah ya. heheheh
ReplyDeleteya semoga sob, kita dimudahkan melaksanakan ibadah dengan benar
Deletepuasa itu ya artinya puasa semuanya ya sob :D
ReplyDeletebener banget sob, jangan cuma perutnya saja...
DeleteSemoga kita semuah termasuk dari golongan orang yg sabar sehingga kita mampu menjalan kan ibadah puasa dan kuat menghadapi segala macam godaan..sesuai apa yg telah di uraikan sobat kita di atas
ReplyDeleteamin....
Deletekesalahan yang sering terjadi pada orang yang berpuasa adalah anggapan bahwa puasa itu menunda, bukan menahan. Saat berpuasa, mereka bisa menahan diri, tapi setelah buka terlihat seperti orang yang balas dendam, bukan hanya soal makan dan minum, tapi juga lainnya. Padahal semestinya puasa itu menahan, meski sudah berbuka bukan berarti kita bebas melakukan apa saja yang kita suka. Semoga kita bisa menjalani puasa tahun ini ( dan juga berikutnya ) dengan sebaik-baiknya. Amin, insya Allah.
ReplyDeletesemoga tahun ini kita bisa naik tingkat, bener2 menahan diri dari yang makruh sampai haram, semoga amalan di bulan Ramadhan nanti tidak sia2 dan kita menjadi pemenang atas nafs kita sendiri, Aamiin.
ReplyDeleteSaya setuju sob. Kadang saya juga ragu apakah puasa saya diterima atau tidak meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin. :D
ReplyDeleteAduh bgus buat bekal puasa
ReplyDeletepengin naik kelas ahh puasa kali ini.
ReplyDelete