Ada Apa Dengan Jengkol
Ada Apa Dengan Jengkol | Jengkol, siapa yang tidak kenal dengan makanan khas yang satu ini. Hampir semua orang mungkin pernah mengkonsumsinya. Tapi bagi sebagian besar orang, makan jengkol mungkin merupakan sesuatu hal yang memalukan. Makanan yang satu ini memang sangat kontroversial. Meskipun tanpa bau saat memakannya, orang-orang di sekeliling sudah terlebih dahulu menutup hidung.
Sudah pada tahu kan dengan jengkol ini, itu loh buah yang berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji.Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap. Biji ini, terutama yang sudah tua, merupakan bagian tanaman yang paling penting dan paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Lalu ada apa dengan jengkol saat ini. Bagi pecinta jengkol siap-siaplah untuk berburu jengkol dengan susah payah dan harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Karena saat saya mempublish postingan ini jengkol susah ditemukan dipasaran, dan kalupun ada harganya selangit bisa sama seperti daging ayam.
Menurut para pedagang sayuran dan juga biasa menjual jengkol yang saya liat di tipi, mereka menduga kenaikan harga tersebut karena turut campur spekulan dalam memainkan harga sehingga setiap sore harga beli sejumlah sayur mayur terus meningkat. Jengkol harganya kini naik drastis dari Rp10 ribu perkilogram menjadi Rp50 ribu perkilogram. Weleh kok mahal banget yah hargnaya.
Jengkol memang menjadi primadona dan menu wajib warung makan kelas menengah kebawah, sebut saja Warteg, Warung Betawi dan bahkan Warung Padang sekalipun biasanya menu jengkol ini tersedia. Dan biasanya jengkol ini paling nikmat ya di semur, jadilah semur jengkol yan lezat.
Sebenarnya para pecinta jengkol bukan tanpa alasan mengkonsumsi makanan ini. Meskipun bau dan dianggap makanan kurang gaul, jangan meremehkan jengkol. Selain sangat kaya akan vitamin C, menurut beberapa sumber yang saya dapatkan ternyata kandungan proteinnya lebih tinggi dari tempe. Jengkol pun diperlukan buat mereka yang mengalami anemia. Selain itu ada beberapa kandungan positif lainnya diantaranya adalah :
Kaya Zat Gizi
Meskipun sering dianggap sebagai makanan kelas rendah, hasil penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Tinggi Kalsium
Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.
Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Cara Hilangkan Bau Jengkol
Penyebab bau tak sedap dari jengkol itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Asam amino didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (belerang). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino akan menghasilkan berbagai komponen aroma yang sangat bau akibat pengaruh sulfur tersebut.
Sebenarnya ada cara mudah untuk menghilangkan bau jengkol ini. Bau jengkol dapat dikurangi melalui proses perendaman dan perebusan. Dengan, demikian kedua proses tersebut selain bermanfaat untuk melunakkan biji jengkol, juga berperan dalam mengurani bau tak sedap. Dan lebih penting lagi jika buang air kecil, buanglang di closet sehingga bisa mengurangi bau tak sedap ini.
Yah itulah beberapa manfaat buah jengkol yang saat ini harganya selangit. Apakah karena ada kenaikan BBM, saya sendiri kurang tahu. Tapi biasanya bisa berdampak juga, BBM belum naik harga-harga kebutuhan sudah merangkak naik. Dan yang biasanya kalau sudah naik susah turunnya. Mungkin ini harus menjadi perharian pemerintah. Kalau jengkol saja harganya selangit, bagaimana dengan harga kebutuhan lainnya? Apa kata dunia……
Semoga bermanfaat dan happy blogging…..
Sudah pada tahu kan dengan jengkol ini, itu loh buah yang berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji.Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap. Biji ini, terutama yang sudah tua, merupakan bagian tanaman yang paling penting dan paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
Lalu ada apa dengan jengkol saat ini. Bagi pecinta jengkol siap-siaplah untuk berburu jengkol dengan susah payah dan harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Karena saat saya mempublish postingan ini jengkol susah ditemukan dipasaran, dan kalupun ada harganya selangit bisa sama seperti daging ayam.
Menurut para pedagang sayuran dan juga biasa menjual jengkol yang saya liat di tipi, mereka menduga kenaikan harga tersebut karena turut campur spekulan dalam memainkan harga sehingga setiap sore harga beli sejumlah sayur mayur terus meningkat. Jengkol harganya kini naik drastis dari Rp10 ribu perkilogram menjadi Rp50 ribu perkilogram. Weleh kok mahal banget yah hargnaya.
Jengkol memang menjadi primadona dan menu wajib warung makan kelas menengah kebawah, sebut saja Warteg, Warung Betawi dan bahkan Warung Padang sekalipun biasanya menu jengkol ini tersedia. Dan biasanya jengkol ini paling nikmat ya di semur, jadilah semur jengkol yan lezat.
Sebenarnya para pecinta jengkol bukan tanpa alasan mengkonsumsi makanan ini. Meskipun bau dan dianggap makanan kurang gaul, jangan meremehkan jengkol. Selain sangat kaya akan vitamin C, menurut beberapa sumber yang saya dapatkan ternyata kandungan proteinnya lebih tinggi dari tempe. Jengkol pun diperlukan buat mereka yang mengalami anemia. Selain itu ada beberapa kandungan positif lainnya diantaranya adalah :
Kaya Zat Gizi
Meskipun sering dianggap sebagai makanan kelas rendah, hasil penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Tinggi Kalsium
Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.
Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Cara Hilangkan Bau Jengkol
Penyebab bau tak sedap dari jengkol itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung dalam biji jengkol. Asam amino didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (belerang). Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino akan menghasilkan berbagai komponen aroma yang sangat bau akibat pengaruh sulfur tersebut.
Sebenarnya ada cara mudah untuk menghilangkan bau jengkol ini. Bau jengkol dapat dikurangi melalui proses perendaman dan perebusan. Dengan, demikian kedua proses tersebut selain bermanfaat untuk melunakkan biji jengkol, juga berperan dalam mengurani bau tak sedap. Dan lebih penting lagi jika buang air kecil, buanglang di closet sehingga bisa mengurangi bau tak sedap ini.
Yah itulah beberapa manfaat buah jengkol yang saat ini harganya selangit. Apakah karena ada kenaikan BBM, saya sendiri kurang tahu. Tapi biasanya bisa berdampak juga, BBM belum naik harga-harga kebutuhan sudah merangkak naik. Dan yang biasanya kalau sudah naik susah turunnya. Mungkin ini harus menjadi perharian pemerintah. Kalau jengkol saja harganya selangit, bagaimana dengan harga kebutuhan lainnya? Apa kata dunia……
Semoga bermanfaat dan happy blogging…..
wah, ternyata gizinya banyak ya Pak. saya sering makan rendang jengkol kalau ada hajatan di tetangga (terutama hajatan orang minang atau melayu). Rasanya ngalahkan rasa daging deh...uenakkkk banget. tapi males sama baunya itu lho...3 hari nggak ilang...ih
beneran rasa daging??!! :-s
sudah mandi pun gak ilang baunya.
ternyata nggragas , hehe
nggak nyangka deh
jengkol, saya jug akurang suka ding, tapi sesekali makan kalo lagi kepepet :-d
kepepet laper, kepepet karna ada yang ngasih...
kepepet ga ada lauk lagi hehe...
alasannya memang dhorurot tho, pantes kok doyan banget, hehe
jengkol bisa buat lauk ya mas ?
terus terang saya ga doyan mas sama yang namanya jengkol ini, kadang-kadang aja makanya :d
hehehe, ada yang seneng dan ada yang tidak seneng ya mas...bervariasi
termasuk saya tidak seneng..xixixi
saya juga tidak senang
saya baru tahu jengkolkaya akan gizi mas. karena banyak yg bilang kurang baik untuk kesehatan jika banyak dikonsumsi.
tapi gimanapun kalau emak masak jengkol teetap saya lahap..hehehe
berarti doyan itu namanya sob :d, ya jengkol ternyata bermanfaat juga
sekarang jengkol di Riau mahal lho, sekilo 50 ribu
wah sama juga yah, berarti sudah sepakat para tengulak jengkolnya yah...
saya belum bahkan mungkin gak pernah makan jengkol kalo pete mah pernah dicampur sama kentang =p~
kalo udah lihat kuah jengkol kecampur sama ayam aja baunya udah gak karuan aapalagi entar kalo pipisss pasti baunya super jengkol kan... @-) .
ya memang buat sebagian orang jengkol itu bikin alregi hehe...
baunya yang kuat saya..hehe
baunya ngga kuat maksudnya ya mas :)
ga berani makan jengkol .. takut baunya itu lhoo ngga tahan :v
sebenarnya ada triknya sob, jangan makan jengkol di akhir makan, usahakan memakan makanan lain waktu makan..kok bingung yah maksudnya apaan :d
kata tukang gosok saya, dimasak pake daun salam banyak-banyak
wah trik baru nih, boleh dicoba buat yang suka jengkol
iya mas El...kemarin padahal saya pingin banget tuh makan siang di rm padang...nyari jengkol....
eh Uni si pemilik rm bilang mending pke rendang aje...soale harga jengkol di psr udah sama ama daging harganya...hehehhe (o)
daripada jengkol mending rendang mas, wah itu kesukaan saya kalo di rumah makan padang...
sampe jeleh, disini rm padang semua....
berati ga ada warteg yah :d
boleh, nanti saya usulkan...
weleh..jengkol mahal juga ya sekarang? :-)?
iya sob, mungkin naik 300 %, jadi mending makan daging daripada jengkol
wadaw jengkol.... aku doyan nya pete :P
pete kan sodaranya jengkol juga sob :d
hehehehe... Alhamdulillah di tempat saya masih banyak pohon jengkol sob.. maklum lah saya tinggal di desa.... hhehehe
juragan jengkol ya mas
klo kang agus juragan petay hehehe
yah sesama juragan jengkol dan pete dilarang saling mendahului :d
sama Mas, saya juga orang ndeso, tapi sayang nggak ada pohon pete maupun jengkol, adanya pohon jati je...
bearti kalo ada pohon pete sama jengkol suka yah :)
wah saya bukan juragan pete lho, tapi orang biasa, hehe
mbak khusna tuh slendenan kayu jati, hehe
PAITTTTT.................
kulitnya baru paitttt...sob :d
daunnya juga pahit....
apalagi kulit pohonnya, lebih pahit lagi
apalagi harganya lebiih pahiiiit
jengkol di sini tidak ada mas, yang ada hanya pete
berarti ga ngaruh ya mas jengkol mahal juga :)
iya kang sudah biasa.. BBM belum naik, eh udah naik duluan... Kalaupun BBM nya gak jadi naik, bahan pangan tetep aja gak kembalike semula.. [-(
itulah dampaknya sob, bikin sengsara rakyat kecil jadinya
saya belum pernah makan jengkol horeeeee..
kalau pete sering di sambel goreng ati.
enak gak mas rasanya jengkol?
kan masih sodaranya mas, ya rasanya hampir sama, pahit-pahit gitu, tambah bau lagi :d
hehehe, soalnya di tuban dan jawa timur gak ada pohon jengkol
emang nggak ada Mas?
yang ada pohon siwalan
kalau gitu ga salah ternyata kalau senang ama jengkol hehehe (ups tutup mulutnya pas ketawa, takut bau jengkol) :-d
jengkol mah no wahid pokonya :-d
awas kang jejengkoleun nantinya :-d
mahal amat, jengkol di tempatku cuma 2000 per kilo gan,,.
untuk hilangin bau jengkol, gampang banget, mau tahu?? makan aja pete, dijamin bau jengkol ilaaaang,,,, :p
kalo di daerah yang banyak jengkolnya kayanya masih murah, karena ini ulah oknum, jadi mahal di tengah jalan, sob..
trik yang bagus, abis bau jengkol langsung bau pete :d
Harganya memang jadi ga logis sekarang mas .. Saya suka jengkol dan saudaranya yang juga ga kalah bau mas ... tapi ya itu, 2 makanan ini tidak bersahabat dg lingkungan karena bau ..
yang ngga bersahabat sama manusia lainnya mas, kalo lingkungan santai aja kayanya :) hidup pete mas :-d
ukkhh :D jengkoooll :D
makanan yang kata orang2 enak tapi aku sendiri blum pernah makan jengkol wkwkwk :D
wah coba makan aja sob, daripada nanti penasaran jadinya :d
Wah sayangnya aku nggak suka nih kang... hampir mirip sama petay ya kang... tapi kurang tahu kalo kandungan gizinya...
hehe ane juga begitu mas :-d
iya mas jengkol kan sodaranya pete, kalo baunya mirip, bentuknya bentuknya beda..
@Fajrin : maksudnya ga suka ya sob hehe...
Djengkol, pete, Ĕňǎ̜̣̍
κ̣̝̇
κ̣̝̇
buat lalapan Mas, tapi itu setelah makan, bau mulut dan bau kencing, bau sekali heheheh...:)
ya mas itu kan resiko makan jengkol sama pete :d, tinggal bagaimana menyiasatinya biar ga terlalu bau saja....
yuk pesta jengkol. di banten sekarang juga, gimana?
di Banten hampir mirip-mirip mas, tapi ditempat saya masih stabil :)
pesta jengkol? gimana rasanya ya... :-?
ada kentut yang sangat enak kang hehehe
apaan tuh mas, semua kentut ga enak, walau kentutnya presiden sekalipun :d
jiah elah
enggak ah kalo jengkol
kapok ga bisa kencing...
waduh masa sam jengkol aja ga bisa kencing mas :d
ga bisa kencing mungkin ga kuat sama bau kencingnya kali Pak...memang bau banget seh, bikin semlengeren
bungkus plastik aja mas, nanti buang ke laut :d
haha tar ditangkep polair karena mencemari lingkungan
gawat kalo ikan laut mati semua
cara pengobatanya mudah kang kalu kena jengkolan... rendam kulit jengkol ( bukan kulit cangkang tapi kulit arinya) dalam segelas air, diamkan selama 30 menit dan airnya diminum dah
Walaupun banyak Gizi, aku kok ya tetep gag suka yah ...
ya kalo ga suka memang ga bisa dipaksa sob, masih banyak makanan alternatif lainnya yang gizinya jauh lebih baik daripada makan jengkol sob...
selamat malam Kang Muroi,,,waah seumur umur saya belum pernah mencoba yang namanya Jengkol,,,waah lumayan Mahal juga yaa Kang sampai 50 ribu per Kilonya...
ya sob, yang tadinya 10 ribu jadi 50 ribu...sama kaya harga daging, jadi mending makan daging :d
duh ane gak terlalu suka gan :D wkwk
kalo suka atau ga suka saya juga ga suka sob...
waduh jengkol, saya kalau sama jengkol pasti sakit perut kang, lakian kurang, mendingan pete enak...
berarti perutnya kurang bersahabat dengan jengkol kang, kalo pete sih lebih enak kayanya, keduanya saya jarang makan :d
udah kaya daging ayam... gila kali ya.. ehm... spekulan mainnya udah ngeri oui.
ya gan, mending makan daging jadinya, lagian jengkol juga banyak yang ga suka juga sih
iya.. masih mending dagingnya ya gan. :D
Masih heran aja ya..
Makanan yg bgtu sedap tapi gak sedikit yg gak suka..
ya selera orang kan beda beda sob, biarpun sedapnya selangit kalo ga suka susah juga :d
gak pernah makan jengkol... :D
wah sayang sob, padahal enak buat yang suka mah :d
Hanya jika disemur aja saya baru mau makan hehehe...
Sekarang malah harga jengkolnya selangit weh weh weh....
mungkin ini bisa mengurangi pencemaran lingkungan mas, kan yang makan tambah dikit, yang pipis juga dikit :d
pak ustad, beli hostingnya di bandung ya???.. solanya diblog saya yang muncul malah kota bandung. Padahal katanya lagi di ibadurrahman Pndeglang. sumun
Saya beli di yogyakarta...kemarin2 memang kayanya ada gangguan, saya sendiri buka blog agak susah, tapi sekarang alhamdulillah bisa, ngga tahu dibuka tempat lain, mudah-mudahan lancar juga....
wah seumur2 belum pernah ngerasain makan jengkol :D mas
Waduh, masa belum pernah sob, cobain sob, nanti penasaran lagi :d
Wah hadir lagi di sini hiehieiehiee. Wah wah ini liputan tentang Kuliner ya. Jengkol pula yang juga sangat saya gemari. Hiehiehiee. Makan 1 butir atau 1 keping Jengkol aja aroma (bau) nya sama seperti makan sepiring. Ini sudah masuk ke wilayah selera. Jika sudah bicara soal SELERA memang tidak dapat diperdebatkan. Saya termasuk fans berat Jengkol yang dibuat rendang dengan cita rasa pedas.
wah jengkol lovers juga yah kang Asep :d
iya kang kalo sudah soal selera tidak melihat jenis dan rasa dari makanan itu, yang penting doyan kan hehe...
kalau saya suka jengkol yang mentah
ternyata banyak gizi nya kak,,,dah lama g makan jengkol nih
wah lagi mahal sekarang, mending makan daging aja :d
wah, jengkol lovers banyak yang kecewa dong ya. hehe
kayanya iya tuh, harganya jadi selangit sekarang...
hehehe tapi tetep aja aku ga suka makan jengkol :))
ya namanya juga selera, ngga papa ga doyan juga hehe...
aku suka jengkol walau bau
karena baunya bikin rindu
apalagi yang dikasih rendang bumbu
hmmm nikmat bak ketemu cintaku
haha
rendang sapi saya suka, rendang jengkol nanti dulu deh
beritanya nanti bisa disejajarkan dengan kenaikan harga BBM bulan ini kang hehehe
iya mas, baru sama jengkol yah, ekonomi sudah kolaps :-d
bentar lagi di depan gedung DPR pada demo " TURUNKAN HARGA JENGKOL"
wih sayang banget mas, dulu di belakang rumah saya itu ada pohonnya. tapi sekarang udah gak ada lagi, karena udah DI TEBANG POHONnya sama BAPAK SAYA. ih kesel ;(( ;(( ;((
ketauan berarti bapaknya ga suka jengkol ya sob :d
Kalau saya sendiri jengkol adalah makanan seperti daging jika kalau direndang hehe :) enak banget itu Mas.
wah sama kaya daging ya sob, tapi baunya sampe 3 hari ga ilang tuh :d
Iya yah katanya harga sembako sudah mulai naik seiring dengan wacana BBM yang akan naik.
BBM belum naik, tapi harga kebutuhan pokok sudah muali merangkak naik sob...
Hebat banget ya si jengkol, harganya ngalah2in harga daging sapi :D
Syukur saya gak doyan jengkol, jadinya gak berpengaruh sama sekali :D
iya mas lumayan mahal jadinya, tapi bagi yang ngga doyan memang ga ngaruh sih :)
harga jengkol memang lagi meroket, makanan favorituku. nikmat dan lezat.Daging ayam saja kalah rasanya :)
kalo ada ayam sama jengkol saya mending milih rendang sapi mas :d
Hmmm.. syg sekali sy belum mencicipi makanan ini.. kalau saja di sekitar Denpasar ada yg menjualnya...
wah di Bali ga ada jengkol ya sob hehe...harus nyeberang dulu kalo mau jengkol
Jengkol juga ikut naik harganya apa lagi ntar klo udah bulan ramadhan, makin mahal mungkin [-(
Berkunjung pgi nyari lalapan jengkol Kang El-
ibu dan adik dirumah suka makan jengkol sy pribadi gk doyan, tp sesekali tak mengapa..., thx infox mas *smile
katanya jengkol enak ya kalau di semur,
jengkol? Um..
saya nggak suka sama jengkol Mas. baunya tuh yang nggak kuat..hehe
lengkap info jengkolnya, sy blm pernah makan jengkol, kalo pete sdh, enak koq :-d
saya anti banget dgn yg satu ini mas :-s
apa sich yang tidak naik harganya dinegri ini..semua yang menguntungkan pastilah mengundang para spekulan untuk mencari keuntungan semata tapa peduli kepada rakyat ..apalagi kepada para pecinta jengkol .. :-)
Wah .. jengkolnya belom habis2 mas ... ? :)
Belum pernah makan jengkol :)
Aduh gusti eta makanan kesukaan jadi 50rb per kilo, kumaha melinanya hhe..
di antos kang kunjungan baliknya di "Karya Kuring Haratis"
Nah, ini yg perlu . Cara mengurangi bau nya. Nice info
mf baru sempat kunjung.
hadir kembali demi jengkol
yahh.. datang lagi, tetep gak doyan =p~ =p~ :o .
saya juga mambu jengkol terus disini
jengkol merupakan makanan kesukaan mamang tuh,... biar awet biasanya jengkol dipendam dalam tanah atau pasir selama 2 atau 3 bulan, orang sunda biasa menyebutnya dengan SEPI dan baunya sungguh ruar biasa hehehe
untuk menghilangkan bau jengkol setelah makan jengkol biasnya mamang dengan 2 - 3 sendok kecap.
:) weee saya suka jengkol Om .. iya kendalanya baunya itu loh yang bkin orang tersenyum malu wkwkw :d
trnyata bnyak banget manfaatnya ya..
nikmat bnget klo sudah jadi semur, disiramin sama nasi uduk, mantep deh..puuool
makasih atas infonya ternyata jengkol itu sangat banyak manfaatnya gan.
nice info sob .. ternyata si bau yang satu ini kaya akan manfaat ..