Kini Nama Bunga ini Justru Terdengar Sangat Menakutkan

siklon cempaka
Siapa yang tidak tahu dengan nama bunga ini, yah bunga cempaka atau ada yang menyebut juga dengan bunga kantil. Bunga legendaris yang identik dengan aromanya yang khas. Namun saat ini jika kita mendengar nama cempaka, yang terbayang justru bukan keindahan dan aroma wangi yang menyengat, namun yang tergambar di benak kita justru sebuah cuaca ekstrim yang siapapun tidak mau mengalaminya.

Cempaka yang dimaksud disini adalah sebuah Siklon, yaitu sebuah siklon tropis yang tejadi pada penghujung bulan November 2017 di Samudera Hindia.Siklon ini berdampak terhadap 21 Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan Bali, khususnya yang berada di pesisir selatan, seperti Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan Pacitan. Dampak yang ditimbulkan berupa puting beliung, gelombang besar laut, hujan sangat lebat, tanah longsor, sungai meluap, banjir, dan banjir bandang yang menyebabkan terjadi puluhan korban jiwa dan harta, ribuan jiwa terdampak atau mengungsi juga terputusnya jalur transportasi darat. Siklon ini bersamaan dengan meletusnya gunung Agung di Bali, sehingga turut mempengaruhi perubahan sebaran abu gunung Agung.

Siklon tropis Cempaka yang menyebabkan perubahan cuaca hingga merendam sebagian daerah di Pulau Jawa telah melemah dan menjauhi perairan Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kini menyebutnya sebagai mantan siklon tropis Cempaka.

Namun, cuaca ekstrem Indonesia belum selesai. Pada saat yang sama, BMKG menyatakan lahirnya siklon tropis Dahlia. Janin siklon tropis itu adalah depresi tropis 96S.

Siklon tropis tersebut tercipta pada 8,2 Lintang Selatan dan 10,8 Bujur Timur atau sekitar 470 km  barat daya Bengkulu pada pukul 19.00 WIB.

Siklon tropis Dahlia berdampak pada peningkatan hujan lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian selatan. Juga menyebabkan angin kencang lebih dari 20 knot (36 km/jam) di pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.

Selain peningkatan curah hujan dan angin kencang, gelombang laut juga akan mengalami kenaikan hingga 2,5-4 meter. Hal ini terjadi di sejumlah daerah, seperti di perairan Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh, dan Kepulauan Mentawai.

Tak cukup sampai di situ, gelombang laut di daerah lain yang mencapai 6 meter juga diperkirakan terjadi di perairan Enggano, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten, Samudra Hindia selatan Banten.

Jadi bagi sahabat-sahabat yang mau bepergian, harap berhati-hati dengan situasi ini. Cuaca tidak bisa diprediksi, kadang hujan, reda dan hujan lagi disertai angin yang cukup kencang. Waspada dan berhati-hati, jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak lebih baik berdiam diri saja dirumah masing-masing.

Post a Comment

0 Comments