Selektif Memilih Lembaga Pendidikan Untuk Anak-Anak Kita

belajar di kelas
Selektif Memilih Lembaga Pendidikan Untuk Anak-Anak Kita | Sebuah ungkapan mengatakan bahwa "Al-Ummu madrosatul 'ula" yang artinya adalah bahwa seorang ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Karena tidak dipungkiri lagi dari seorang ibulah anak belajar pertama kalinya sebelum ia mengenal lingkunagan, baik itu tetangga sekitar atupun sekolah dimana seorang anak akan menimba ilmunya.

Jika melihat dunia pendidikan formal di sekolah-sekolah yang mainstream saat ini memang begitu mengkhawatirkan, entah yang berasal dari pergaulannya, tenaga pendidiknya atau dari sistemnya. Terlebih di negara kita tercinta ini. Mungkin karena rasa bingung dan kurang percaya diri itulah sang Ibu atau orang tua kerap 'menitipkan' anak-anaknya untuk dididik disebuah lembaga pendidikan formal yang diakui pemerintah. Meskipun masih banyak juga lembaga pendidikan yang baik dan bersesuaian dengan akidah serta sunnah Rasul yang kita yakini.

Namun jika seorang Ibu bisa lebih sedikit mengubah cara pandangnya, kita juga bisa menyusun dan merancang pendidikan yang lebih profesional meskipun dibalik tembok rumah. Dengan tenaga pendidik yang tentunya juga sudah punya ikatan kuat dengan sang anak, yaitu kita sendiri, Ibu. Oleh karena itu, jelilah memilih lembaga pendidikan buat anak-anak kita karena jangan sampai mereka menjadi rusak karenanya yang disebabkan karena salah memilih lembaga pendidikan.

Banyak kasus yang terjadi dimana seorang anak yang pada awalnya baik, mendapatkan ilmu budi pekerti dan akhlak dari keluarganya justru akan berubah 180 derajat karena salah pergaulan disekolah oleh pengaruh teman-teman sebaya dalam kelasnya. Sehingga tidak salah jika kita harus pilih-pilih sekolah yang baik untuk tempat meneruskan pendidikan yang baik dalam keluarga. Berikut ini beberapa tips sederhana yang bisa mengukur sebuah sekolah yang saya ambil dari berbagai sumber sebagai bahan referensi apakah baik untuk anak-anak kita ataukah sebaliknya?

1. Langkah pertama dalam memilih sekolah adalah coba sodara perhatikan dengan baik-baik mulai kita datang dan bertanya informasi atau biasanya survey sekolah, apakah kita disambut dengan baik, ramah, di jelaskan dengan sabar, baik oleh satpam bagi sekolah yang mempunyai petugas security atau oleh para guru; atau malah sebaliknya tidak ada yang menyapa, tidak ramah, tidak paham info dan di pimpong kesana kemari sehingga membuat bingung.

Jika terjadi demikian itu artinya secara sistem dan kesiapan sekolah dan sumber dayanya masih berantakan dan tidak terkordinasi dengan baik; bisa jadi karena sekolah itu belum cukup umur atau memang terjadi konflik internal disekolah tersebut; itu akan sangat berdampak pada anak saat proses belajar mengajar berlangsung. Jika para tenaga pendidik dan steak holder disekolah tersebut tidak ramah pada kita saat itu maka bisa dipastikan banyak guru yang tidak ramah, tidak sabar pada saat mengajar anak kita disekolah.

2. Sudah bukan menjadi sebuah rahasia lagi, banyak lembaga pendidikan khususnya pendidikan swasta yang mengandalkan keberlangsungannya mengandalkan biaya dari siswanya. Sehingga tidak sedikit sekolah-sekolah yang biayanya selangit namun hasilnya tidak berbanding lurus dengan biaya sekolah. Sehingga saat kita bertanya tentang sekolah, apakah sekolah meminta komitment pada orang tua, jika perlu dalam bentuk resmi di tanda tangani untuk mengajak orang tua bekerjasama dalam menyelesaikan masalah anak secara tuntas hingga ke rumah, atau lebih banyak membahas syarat-syarat administrasi pendaftaran dan biaya-biaya yang harus di bayarkan ?

Itu artinya sekolahnya lebih fokus pada administratif dan keungan daripada ke anak didiknya dan proses pendidikannya. Sekolah semacam ini biasanya terlihat mentereng dan keren tapi muridnya banyak mengalami masalah dan tertekan.

3. Perhatikan juga lingkungan dan kebiasaan sekolah tersebut apakah banyak tukang jualan makanan yang tidak jelas di depan sekolah? atau memiliki kantin sendiri atau anak malah di anjurkan membawa bekal dari rumah.

Jika sekolah membiarkan banyak tukang jualan makanan dan anak dibolehkan membelinya berarti sekolah tersebut tidak peduli pada kesehatan anak kita terutama pada makanan yang berpotensi mengandung racun atau bahkan narkoba karena banyak berita dan kabar tersiar zaman sekarang banyak gula-gula atau permen yang disisipi narkoba. Banyak juga jajanan sekolah yang kurang sehat sehingga membahayakan bagi anak itu sendiri.

4. Perhatikan juga saat anak-anak istirahat dan makan disana; perhatikan apa obrolan mereka, apakah mereka menggunakan kata yang halus dan sopan atau sebaliknya; dan bagaimana mereka bergaul disana apakah lebih banyak memuji atau mengejek atau malah "nge gank" dan tidak membaur saat makan;

Jika anak membicarakan hal-hal negatif dan melakukan hal-hal negatif itu artinya prilaku itulah yang nanti akan ditularkan pada anak kita dan dibawa pulang kerumah. Artinya sekolah kurang peduli pada perkembangan akhlak anak.

5. Yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah kondisi fisik sekolah tersebut, terutama mungkin Toiletnya kemudian lihat juga kelasnya ; apa bila toiletnya kotor dan bau; jelas bahwa sekolah tersebut tidak peduli pada kebersihan. Karena Toilet adalah ukuran kebersihan sekaligus barometer kepedulian dari pihak pengelola terhadap institusi yang dipimpinnya.

Demikian beberapa tips sederhana bagimana kita harus memilih sekolah yang baik untuk pendidikan anak-anak kita. Masih banyak sebenarnya hal yang bisa dijadikan tolak ukur baik atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan, namun dari hal yang kasat mata diatas bisa sedikit menjadi sebuah acuan terhadap kualitas sekolah tersebut. Happy blogging dan semoga bermanfaat....




Post a Comment

21 Comments

  1. wah bener banget KANG MUROI, klo kita gak memerhatikan pendidikan anak kita, maka penyesalan akan datang karna proses pendidikan itu sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya mas benar karena lingkungan terutama lingkungan sekolah sangat menentukan kepribadian anak-anak kita...selamat pertamax-nya

      Delete
    2. selamat apaan, saya yang harusnya pertamax tadi
      cuma saya tengak tengok, keburu ada rapat

      Delete
    3. abis rapat ke lokasi, ehh mas mus udah bertahta

      Delete
    4. iya mas, rajin, pagi-pagi udah mampir...ga ikut rapat kali :)

      Delete
    5. saya disini aja nyantai, gak kebagian pertamax juga gak apa lah hehe

      Delete
  2. saya selalu mengawal anak saya yang pertama di lembaga matematika, Mas. nah karena di situ kan parkirnya susah, maka parkir agak melebar ke sisi kompleks perumahan di dekat situ. nah mulailah komplain dari warga, katanya nggak layak pada parkir di tempat itu. maka menjadi tidak nyamanlah situasi hanya karena persoalan parkir. parah kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lumayan parah juga tuh mas
      sebenarnya ini sering terjadi di beberapa lembaga pendidikan mas, kurang memperhatikan dan merangkul masyarakat lingkungan sekitar sehingga kadang terjadi gesek menggessek mas :)

      Delete
  3. setuju kang MUROI,,walaupun di rumah sudah di didik oleh Ibunya,namun begitu dia masuk ke Sekolah umum,disana banyak sekali pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan si anak,Betul sekali kita harus pandai-pandai memilih sekolah untuk putera puteri kita,jangan asal masukin aja ,,,,,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya kang karene sekolah adalah masa depan mereka...nuhun kang

      Delete
  4. wah cocok banget nih tips ini buatku kang.
    soalnya anakku tahun depan sudah mau sekolah

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga manfaat ya mas dan semoga tidak salah pilih sekolah nantinya

      Delete
  5. btw kenapa koq pake blogspot lagi kang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas kembali ke laptop :) eh kembali ke blogspot hehe..
      ya dasarnya sih dulu ga sempet mas, yang kedua memang kurang sreg dengan nama domainnya, tapi ya resiko dari awal lagi nih mas

      Delete
  6. anak merupakan titipan yang maha kuasa, untuk semua hal kita memang harus memberikan yang terbaik untuk mereka, apalagi untuk masalah pendidikan. lumayan ngeri sih liyat sekarang pergaulan anak sekolahan, semoga klo anak ane udah gede diterapin deh :D

    ReplyDelete
  7. sangat sepakat mang dalam hal memilih sekolah untuk anak-anak tercinta kita tentu harus selektif dan tidak sembrono, apalagi sebentar lagi akan samen, tapi pada akhirnya sekolah yang memenuhi segala kriteria dan keinginan orang tua harganya mahal..inilah masalahnya.

    ReplyDelete
  8. Saya sepakat sekali kang, karena anak - anak adalah masa depan bangsa, jadi harus betul - betul dalam mendidiknya... iya khan...

    ReplyDelete
  9. Saya sepakat dan setuju dgn Anda Kang Muroi. Memilih lembaga pendidikan merupakan langkah awal dalam mendidik dan membimbing anak kita ke jalan yang baik. Trims atas sharingnya

    ReplyDelete