Kisah Sang Raja dan Sepatu Kulit

raja dan sepatu kulit
Sepatu Raja [illustrasi]
Kisah Sang Raja dan Sepatu Kulit | Suatu ketika, hiduplah seorang raja baru yang sangat berkuasa. Negrinya luas, meliputi segenap gunung dan lembah. Rakyatnya banyak, hingga sampai ke ujung pantai dan dalamnya hutan.
Sang Raja pun sangat perhatian dengan rakyatnya. Hingga, ia sering berkeliling, dan melakukan pengecekan di setiap wilayah kekuasaannya. Ia ingin lebih dekat dengan rakyatnya dan mengetahui apa yang dirasakan mereka.

Karena dia baru saja memerintah, sang Raja tak paham dengan semua tanah kekuasaannya. Saat kembali ke istana setelah perjalanan itu, ia merasa sangat lelah. Kakinya nyeri dan sakit, setelah melakukan perjalanan panjang. Jalan yang ditempuhnya memang jauh dan berliku. Sebab, sang Raja enggan untuk di tandu, dan memilih untuk berjalan kaki, bersama dengan pasukannya.

Sang Raja mengeluh dengan keadaannya ini. Sambil memegang kakinya yang sakit, sang Raja berpikir bagaimana caranya agar ia tak perlu merasakan nyeri ini setiap berjalan jauh. Ah, dia menemukan penyelesaian. “Kalau saja, setiap jalan yang aku lewati dilapisi dengan kulit, dan permadani, tentu, aku akan merasa nyaman dan semua orang pun begitu”, begitu gumamnya dalam hati. “Aku tentu tak akan perlu merasakan sakit seperti ini. Dan mungkin rakyat-rakyatku dapat berjalan dengan nyaman”

Akhirnya sang Raja memerintahkan prajuritnya untuk melapisi setiap jalan yang di tempuhnya dengan kulit. Semua jalan, tanpa kecuali. Namun, sebelum sang Prajurit bergegas untuk melaksanakan, penasehat Raja menyuruhnya untuk berhenti. Sang Penasehat lalu berkata, “Duhai Tuanku, tentu, rencana ini akan memerlukan banyak sekali kulit dan permadani. Kita akan butuh banyak biaya, dan akan mengurangi keuangan kerajaan”.

Sang Raja tampak heran, dan berkata, “Lalu, apa pendapatmu tentang hal ini? Penasehat Raja lalu menghampiri sang Raja, kemudian berujar, “Tuanku, mengapa baginda harus mengeluarkan banyak biaya untuk hal ini? Kenapa Baginda tidak memotong sedikit saja dari kulit itu dan melapisinya di kaki Baginda?
Baginda terkejut. Namun, tak lama kemudian, Raja setuju dengan usul membuat “sepatu” itu untuk dirinya. Akhirnya, Raja membatalkan niatnya untuk membuat jalan dengan kulit. Ia dapat terus melakukan kunjungan ke rakyatnya, tanpa takut lelah dan nyeri kesakitan.[author unknown]

Hikmah :
Sobat, ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri, dan bukan dengan jalan mengubah seluruh dunia itu.

Allah Maha Adil dan Bijaksana, diciptakan dunia ini dengan segala keragaman sifat dan keadaannya, bukan untuk mempersulit manusia. Tapi kebalikannya, dengan ini manusia bisa belajar dari kehidupan.



Post a Comment

54 Comments

  1. Sangat mencerahkan hati sobat ... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih,semoga manfaat sobat

      Delete
    2. Iya ni kak, sangat menarik untuk dibaca, hikmahnya bisa kita ambil dan semoga bermanfaat bagi kita semua ya ?

      Delete
  2. Hikmah yang dapat kita ambil sangat besar sob. Thanks. . .

    ReplyDelete
  3. manusia macam apa yang bisa merubah dunia ini, gak ada lah ya.

    ReplyDelete
  4. wah, rajanya kurang cermat cara berpikirnya ya sob... mungkin sang raja perlu byk belajar pelajaran ilmu ekonomi kali ya sob, biar bs tau gimna caranya menghasilkan yg besar dgn pengeluaran yg kecil... hehe..
    ^_^

    oya, awardnya jgn lp diambil ya sob, kamu berhak kok.. itu award utk semuanya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kaya harus gitu, dulu ga ada ilmu ekonomi sih hehe...

      oya makasih sob, nanti tak boyong awardnya

      Delete
  5. sang raja belum tahu ceritanya ini, kawan. kalau tahu, mungkin raja yang di ceritanya itu akan lebih bijak ya. hehee

    ReplyDelete
  6. Shiip mas,ambil kata hikmahnya,..
    :)

    Tapi,seandainya jadi dipasang permadani di setiap jalan,..
    Bagus juga tu,..!!
    Hhe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. oke makasih mas, wah ga kebayang kalo gitu sih :}

      Delete
    2. kalau gitu biar saya aja yang bayangin mas,..
      hhe...

      Delete
  7. Dan jangan lupa nikmati apa yang telah di berikan oleh sang khaliq. di tunggu visit backnya gan!

    ReplyDelete
  8. semoga aja deh mendapatkan pelajaran yang lebih ya mas dari kisah ini.

    thanks ya..

    ReplyDelete
  9. untung aja si penasehat punya ide bagus... klo tidak, bisa bisa habis uang kerajaan

    ReplyDelete
  10. mampir sebentar di kisah sang raja dan sepatu kulit nya,
    maaf kang belum sempet baca y...gurung gusuh kebelet nih.

    ReplyDelete
  11. Kadang jadi perbedaan juga sama prinsip hidup sob,tapi tergantung dari pribadi masing-masing sih sebenarnya.

    ReplyDelete
  12. cerita yang bagus tuch sobat. untung punya penasehat yang hebat hahahahah

    yang jelas kita harus menikmati apa yang sudah di beri sama sang kuasa..

    ReplyDelete
  13. setuju banged kang... kadang kita terlalu mendunia hingga lupa cara nimkatin dunia.. :p senada dengan kesimpulan di atas gag iia..?!?! hmm.. ini yg disebut kesadaran super kang, mantap!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kesadaran super, perlu usaha super juga ya sob, semoga bisa sob

      Delete
  14. ya sangat setuju kang memang manusia wajib untuk bersyukur karena boleh jadi apa yang tidak baik menurut kita itulah yang terbaik pemberiahan Tuhan untuk kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener sob, apa yang menurut kita baik, belum tentu menurut Allah dan sebaliknya juga demikian

      Delete
  15. sang penasihat pernah sekolah di bagian ekonomi ia an.
    cermat sekali cara hitung hitungan nya heeee.
    cerita yang sangat membuat rasa ceria Gan, sukses selalu.

    ReplyDelete
  16. bisa jadi renungan nih mas
    hikmah yang terkandung jelas membawa pesan yg sangat berarti untuk kita semua.
    maap ya mas,baru sempat mampir.

    ReplyDelete
  17. hikmah mendalam dapat diambil dari cerita sang raja dengan ide tidak praktisnya yaitu kita seharusnya mampu melihat segala kendala yang menghadang dari dua kacamata yang berbeda agar kita tidak terjebak, mungkin filosofi "menyelesaikan maslah tanpa masalah"..ia nih bener kayanya bener nih...iya bener ah begituh?!bener ya kang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kang, win win solution istilahnya, salah satu masalah terselesaikan namun tidak merugikan yang lain, haturnuhun kang

      Delete
  18. Kerennnnzz...

    KaLO sepatu untuk taruna ada ga' sobbb...??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepatu raruna ada sob, tapi mungkin nanti lain ceitanya kaya diatas hehe...

      Delete
  19. cerita nya sama persis kayak di sampul belakang buku LKS sekolah saya mas :) hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini cerita melegenda dan sudah banyak beredar sob, semoga bisa mengingatkan..

      Delete
  20. selamat Pagi sobat Muroi,,,,mungkin inilah asal muasal sehingga sepatu itu bisa tercipta yaa sob,,,semoga kita semua bisa mengambil hikmah yang terkandung dalam cerita sang Raja dan sepatu kulit....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin, ya semoga demikian sobat, trimakasih kunjungannya

      Delete
  21. punten sob nembe kadieu,cerita tentang kehidupannya.sekaligus awal mula adanya sandal,hatur nuhun infonya.

    ReplyDelete
  22. pencerahan sangat bermanfaat sob , semoga makin bagus aja artikelnya

    ReplyDelete
  23. teringat kata bapak saya, mirip banget nasehatnya

    ReplyDelete