Syarifuddin Khalifah, Bukti Kebesaran Allah

Syarifuddin Khalifah
Syarifuddin Khalifah, Bukti Kebesaran Allah | Akhir-akhir ini ritme postingan tidak menentu. Kadang sehari sekali, kadang dua hari, bahkan mungkin tiga hari sekali. Sibuk adalah alasan klasik bagi blogger paruh waktu yang punya kesibukan di dunia nyata seperti saya. Pekerjaan memang harus menuntut untuk di selesaikan tanpa kompromi. Jadi yah ngeblog seadanya saja. Blog walking sekali-sekali setelah posting artikel. Namun saya berusaha semampu mungkin buat berkunjung balik buat sobat yang sudah mampir di blog saya, itupun mohon maaf jika ada yang terlewat. Maaf yah kok jadi curcol begini hehe…..

Namun rasa untuk saling berbagi mendorong saya untuk bisa berbagai walaupun ide buat posting seadanya saja. Okelah daripada panjang lebar buat mengisi postingan kali ini, saya mencoba menshare sebuah keajaiban di abad 21 ini yang mungkin ada sobat blogger yang sudah mengetahuinya. Sesuai dengan judulnya, kenapa ia  di sebuat sebagai sebagai keajaiban dan merupakan bukti kebesaran Allah. Berikut pemaparan  lengkapnya :

Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animism. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.

Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke Gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad). Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan. “Apakah karena ibunya adalah seorang Kristiani? Ataukah ini merupakan fase keunikan-keunikan yang selanjutnya akan banyak mengiringi kehiduan anak ini sampai dia dikenal jutaan manusia di seluruh dunia sebagai anak ajaib?” Tanya penulis pada halaman 47.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal “aneh.” Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi:”Fatuubuu ilaa Rabbikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwat tawwabur rahiim.”

Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. Al Baqarah ayat 54.

وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُواْ إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيم

[Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kalian telah menganiaya dirimu sendiri karena kalian telah menjadikan (patung) anak lembu (sebagai sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kalian dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kalian; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”]

Domisia khawatir anaknya kerasukan syetan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan syetan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan syetan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat Al Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah…” kata Abu Ayub.

Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.

Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal Al Qur’an dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.

Buat yang penasaran bisa membeli bukunya dengan judul “Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah”.

Demikian kisah Syeikh Syarifuddin Khalifah, semoga bisa memberi inspirasi buat kita dan semoga bermanfaat happy blogging….

Referensi : bersamadakwah.com


Post a Comment

34 Comments

  1. subhanallah, di usianya yg masih balita bisa melakukan hal yg di luar nalar manusia

    sungguh kebesaran allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya sob itulah kebesaran Allah buat manusia yang erfikir
      semoga manfaat dan trimaksih silaturrahimnya sobat:}

      Delete
    2. Allah maha besar dengan segala Keagungannya memberikan hidayah kepada orang-orang di penjuru dunia kepada siapa saja dan kapan saja..great article sob..

      Delete
  2. Allahuakbar,tkjub saya membacanya sob.itulah kebesara allah sob.untuk menunjukan pada mereka bahwasanya keagungan allah tidak ada ya sebanding dengannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener sob, trimakasih sudah berkunjung disini:}

      Delete
    2. subhannallah...saya pikir ini terjadi ribuan tahun lalu, 1994 mah atuh baru kemarin saat saya masih remaja.
      kalau yang begini bukan artikel seadanya atuh kang...langsung di share in ke fb, tweet dan sajabana lah ku sayah nya'.
      moga saya makin termotivasi untuk tambah rajin ibadah...do'ain saya ya kang.

      Delete
    3. ya udah cukup lama kang, semoga tidak basi dan silakan disebar luaskan sebagai pepeling buat kiat semua, bahwa Allah adalah maha benar dan maha kuasa dalam kehendaknya

      Delete
  3. met siang met rahat mas. wah trmksih banyak mas dah berbagi pengalaman mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama sama sob, semoga bisa bermanfaat dunia akhirat..

      Delete
  4. gila ntuh bocah [bukan gila beneran], tapi wow sangat dah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masya Allah ya sob, ini bukti tanda kebesaran Allah buat kita yang mau berfikir, makasih sob

      Delete
  5. Alhamdulillah, Alloh telah menunjukan Mu'jizat-nya melalui sorang anak istimewa yang bukan keturunan Muslim ini. Coba saja, anak yang baru berusia 4 bulan sudah dapat melafalkan salah satu ayat Al-Quran, tanpa diajarkan pulak, siapa yang berani menampik ini sebagai Mu'jizat.

    Subhannallah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas, ini diluar nalar manusia, hanya kehendak Allah semata..."kun fayakun"

      Delete
  6. Maasya Allah empat bulan sudah bisa baca ayat ayat Al Quran....

    masih ada ya orangnya sampai sekarang, pengen liat nih....

    ReplyDelete
  7. saya lihat di youtube dan hati saya bergetar melihat ceramah2 beliau, sungguh luar bisa :D
    hystory yg langka dan sepatutnya mata kita lebih tebuka ya :D

    soal publish mah sepertinya sama dengan saya sob, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sob, semua kejadian adalah pelajaran buat kita, trims yah

      Delete
  8. Waduh bru stengah perjalanan sdh cpek membacanya

    ReplyDelete
  9. bis baca kisahnya...jadi ingat banyak dosa nih mas...diri ini

    ReplyDelete
  10. Kebesaran Allah

    anak yang menjadi sumber kebahagian orang tua.
    share yang menarik Kang, salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. haturnuhun kang, semoga bisa diambil hikmahnya

      Delete
    2. selamat malam kawan, apa kabar, selamat beristirahat yah

      Delete
  11. Allah selalu menunjukkan akan kebenaranNya ya sob :)

    ReplyDelete
  12. hebat gan. ane jadi penasaran sama bukunya, isyaaloh kalau ane sempat nemu, ane bli ah. atau ente mau pinjemin gan?

    ReplyDelete
  13. Hebat ya sob. Kaya nabi isa a.s . Bisa bicara saat masih bayi. . .

    ReplyDelete
  14. kisah Syeikh Syarifuddin Khalifah ini memang sangatmemberi inspirasi dan bermanfaat sekali terutama buat saya sobat
    terima kasih sudah berbagi

    ReplyDelete
  15. berarti sekarang udah berumur 21 tahun ya mz ? pengen liat wajahnya yg sekarang , dan pastinya sudah lebih banyak lg org kafir yg di islamkan olehnya ?

    ReplyDelete