Apakah Syi’ah Itu Islam?



Tragedi Kerusuhan di Kabupaten Sampang, Madura, pecah kembali. Kerusuhan kali ini diduga dipicu akibat terjadi ketegangan antara sejumlah siswa dari warga Syiah yang hendak kembali belajar ke Bangil.

Saat itu mereka dicegat oleh beberapa orang tak dikenal. Massa menghadang dan mengancam akan membakar mobil yang ditumpangi para siswa itu. Dihadang tanpa alasan yang jelas, mereka yang di dalam mobil bersitegang dengan kelompok massa tersebut. 

Sobat Muro’i El-Barezy, Itulah sedikit kronologis pemicu kersuhan Sampang jilid II, yang jelas pemicunya adalah perseteruan antara kelompok Islam Syi’ah dan Sunni. Lalu apakah sebenarnya kelompok Islam Syi’ah itu?.

Berikut sekedar gambaran apa itu kelompok syi'ah yang ane ambil dari jawaban Ust. Ahmad Sarwat,Lc. Dalam salah satu rubrik tanya jawabnya.


Apakah Syi’ah Itu Islam?

Pertanyaan

Assalamu’alaikum wr wb

Ustadz yang dimuliakan ALLAH SWT, saya tidak banyak tahu tentang kaum Syiah. Apakah mereka kafir karena beribadah tidah mengikut sunah Rasul SAW, tapi walaupun demikian mereka beriman pada ALLAH SWT. Apakah pandangan Islam terhadap kaum Syiah?
Mohon penjelasannya secara luas, semoga Ustadz berkenan menjawab pertanyaan saya ini.

Wassalam
Ana


Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagian dari kelompok Syiah ada yang mengingkari mushaf Al-Quran yang dimiliki umat Islam sedunia. Mereka konon punya jenis mushaf sendiri yang berbeda isinya. Seandainya ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang punya i’tikad seperti, maka jelaslah kekafiran mereka.

Sebagian dari kelompok Syiah ekstrem ada yang tidak mengakui kenabian Muhammad SAW. Mereka berkeyakinan bahwa malaikat Jibril salah menurunkan wahyu, seharusnya bukan kepada nabi Muhammad SAW, tetapi seharusnya kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka bukan saja mengingkari Abu Bakar, Umar dan Utsman, bahkan sampai mengingkari kenabian Muhammad SAW. Kalau ada sekelompok orang dari kalangan Syiah atau selain Syiah yang sudah sampai kepada keyakinan seperti ini, jelaslah kekafiran mereka.

Dua contoh kasus di atas hanyalah contoh kecil dari bentuk-bentuk penyimpangan aqidah yang sudah tidak bisa ditolelir lagi. Sehingga siapa pun yang berpaham demikian, dianggap telah ingkar kepada esensi paling fudamental dari ajaran Islam. Dan wajar bila termasuk ke dalam kalangan kafir.

Tapi yang jadi pertanyaan di sini adalah: Apakah semua kalangan Syiah berpendapat demikian? Apakah setiap masyarakat yang punya latar belakang paham Syiah, lantas semuanya ingkar kepada Al-Quran dan kenabian Muhammad SAW?
Jawabannya tentu tidak. Lebih banyak di antara mereka yang beriman kepada Al-Quran yang dimiliki oleh umat Islam pada umumnya. Lebih banyak di antara mereka yang tetap mengakui kenabian Muhammad SAW.

Tentunya sebagaimana kalangan kebanyakan masyarakat Sunni, tidak sedikit juga muncul paham-paham ekstrim yang sesungguhnya sudah keluar dari batas-batas paham aqidah Sunni sendiri. Misalnya, paham takfir yang berkeyakinan bahwa semua orang yang tidak ikut berbaiat kepada imam dari kalangan mereka adalah kafir. Paham takfir ini banyak melanda kelompok-kelompok sesat, di mana latar belakang aqidahnya sebenarnya terbilang Sunni.

Oleh karena itu kita tidak bisa main pukul rata dalam menjatuhkan vonis kafir kepada suatu kelompok. Kecuali setelah kita bedah secara mendalam dan dengan kepala dingin. Rupanya, di dalam tubuh Syiah sendiri ada begitu banyak paham dan variasi keyakinan, mulai dari kutub yang paling ekstrim hingga kutub yang paling moderat. Tentu sangat tidak adil untuk menuduh semuanya kafir.

Sebagaimana tidak adil bila kita mengatakan semua Sunni itu kafir, hanya lantaran adanya kelompok-kelompok sempalan yang mengerucutkan aqidahnya hingga keluar batas yang benar.

Benarkah Syi’ah Itsna Asy’ariyah Lebih Berbahaya dari Yahudi?

Beredar di kalangan sebagian umat Islam fatwa yang membingungkan. Yaitu haram hukumnya umat Islam membantu perjuangan Hizbullah karena dianggap bukan Islam, bahkan dianggap lebih berbahaya dari Yahudi itu sendiri.

Syeikh Faishal Maulawi, wakil ketua Majelis Kajian dan Fatwa Eropa telah mengeluarkan fatwa yang intisarinya sebagai berikut:

Jumhur ulama di masa lalu dan di masa kini telah menyepakati bahwa Syiah Itsna Asy-’ariyah termasuk orang-orang Islam dan termasuk ahlul qiblah. Sebab mereka mengikrarkan tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji.
Memang ada sebagian kecil dari ulama yang memandang kelompok ini kafir, lantaran ada sebagian lafadz dari kitab-kitab mereka yang bisa ditafsirkan keluar dari aqidah yang benar. Tetapi tuduhan ini dijawab oleh para ulama lain bahw kita tidak bisa menuduh kafir hanya dengan menafsirkan tulisan mereka. Sebab perkara menjatuhkan vonis kafir tidak bisa hanya berdasarkan penafsiran semata.

Sehingga bila kita lihat ke belakang, sepanjang sejarah Islam tidak pernah ada larangan bagi penganut paham Syiah Itsna Asy’ariyah untuk menunaikan ibadah haji ke baitullah. Seandainya mereka divonis kafir, seharusnya mereka tidak boleh masuk ke tanah haram, lantaran danggap bukan muslim. Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa umat Islam sepanjang masa tidak pernah menganggap mereka kafir.

Syeikh juga membantah anggapan sementara orang bahwa Syiah Itsna Asy’ariyah termasuk paham yang lebih berbahaya dari Yahudi. Menurut beliau tuduhan seperti ini mengada-ada dan keterlaluan. Seorang muslim tidak layak untuk mengatakan hal yang demikian. Sebab tingkat keberbahayaan Yahudi sudah sangat jelas, baik aqidah, manhaj, idealisme, sistem hidup dan semua. Sesuatu yang tidak demikian pada kelompok Syiah ini.

Demikian petikan fatwa beliau yang berisi bantahan atas tuduhan yang kurang tepat atas kelompok Syiah.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Demikian sedikit pembahasan tentang syi'ah, semoga bermanfaat....[ sumber ]





Post a Comment

45 Comments

  1. Cukup jelas dan detail penjelasnya,,, Thanks sudah berbagi... :)
    Hadir selalu di sini, share: MP3 Kisah Inspiratif Bag. Akhir, bonus: Ebook Motivasi, silahkan direview Sob,,, Thanks...

    ReplyDelete
    Replies
    1. trimakasih sobat atas silaturrahimnya, semoga bisa bermanfaat

      Delete
    2. maaf sy g mempermaslahkan biar itu syaih atau sunni bagi sy nabi sudaah menjelaskan kepada kita akan ada 72 aliran dlm islam kenapa kita selalu menyalahkan sesama muslim bahkan sampai saling membunuh dan membenci sedemikian rupa,seharusnya arrahman sebgai jalur tengah seperti pesan nabi kita harus menyebarkan senyum bukan permusuhan,kl kita gini terus sama aj kita betikai dgn seiman tp beda pendapat,seharusnya kl sunni merasa bener ayo dekati si syiah supaya sadar,tp kl beda jgn perbedaanya yg jd masalah marilah persamaannya yg kita kokohkan,biarlah orang menghujat ky apapun tentang islam ALLAH SUDAH menjamin sampai akhir zaman kenapa kita harus ribut beda faham,,,,,INGAT LAKUM DINUKUM WALIADZIN,,,,,,,ingat jaman nabi orang jahiliyah disadarkan ini orang yg sdh ngerti agama tggl diluruskan kenapa harus dimusuhi..? why......seakan akan islam ini disebarkan dgn kebencian....nabi aja dilempari kotoran yg melempari malah didoakan,,kenapa sunni syiah g bs akur....ayo sadarlah saudaraku,,,,,,sebarkan islam seperti nabi dgn kedamaian,,,,bukan kebencian,,,,,,,

      Delete
  2. kenapa islam bisa pecah menjadi banyak kelompok seperti ini ya ? ada syi'ah, sunni, dll. padahal kan islam sendiri dari satu sumber yang sama yaitu nabi muhammad. saya jadi bingung mikirin nya.
    nice info gan.
    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena pada dasarnya Manusia itu berbeda. pemahaman sang guru pada suatu hal mungkin berbeda dengan pemahaman si murid, juga Murid dengan Murid lainnya. tetapi mereka berhak menyampaikan pemahaman mereka.

      perbedaan sikap yang ditunjukkan oleh Khalid bin Walid dan Umar Bin Khattab tentang sikap tawaddu' padahal keduanya berguru langsung dengan nabi Muhammad SAW.

      Delete
    2. perbedaan itu timbul sebenarnya jauh setelah rosulullah wafat, ketika beliau masih hidup, segala urusan ada rujukan dan penyelesaiannya

      trims sobat sudah berkunjung

      Delete
  3. terima aksihbanyak untuk artikel Syi'ah islam sobat, semakin menambah wawasan agama sobat...

    ReplyDelete
  4. Makasih sudah berbagi sob. Kita umat muslim memang tidak boleh menuduh sembarangan.

    ReplyDelete
  5. jadi bingung ya mas, sepertinya perbedaan itu semakin lama semakin banyak dan semakin mucul di masa sekarang ini, mungkin itu jalan mereka yang terpenting kita tidak menggangu mereka...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kelompok ini sudah sejak jaman kholifah ada sobat, dan mungkin akan selamnya ada

      Delete
  6. wahhh mas saya izin baca ya.... karena belum tau bener Apakah Syi’ah Itu Islam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. silakan sobat, trims kunjungannya

      Delete
    2. oke mas... sama2.... waahh makasih ya mas.. infonya ane baru tau syi'ah itu....

      Delete
  7. sungguh benar sekali dengan prediksi Nabi muhammad SAW ya sob tentang pecahnya Islam menjadi 70 golongan dan dikatakan satu-satunya yang selamat adalah mereka yang tetap berpegang teguh kepada ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama dengan Thanjawa Arif sebagaimana yang pernah tak baca, kalau baca ini jadi ngeri membayangkannya, bagaimana anak cucuku kelak, harus ikut Islam yg mana? semua merasa yang paling hebat dan paling bener malah terkadang merasa paling deket dengan surga...kumaha nya' kang?

      Delete
    2. yang selamat adalah yang menjalankan syari'at sesuai dengan tuntunan rosulullah dan para sahabat yang sholih, semoga kita tergolong dari orang yang diselamatkan Allah, amin

      Delete
  8. ehm. pelik juga ya sebenarnya, tapi dari dasar akidahnya sebenarnya syiah itu salah loh. ada orang yang bilang juga, bahwa kerusuhan tersebut hanyalah buntut dri permasalahan keluarga. yang jelas, negara telah salah membiarkan urusah begini. kebanyakan korupsi si tu si buya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha, kasian pak beye dibawa-bawa, nanti nggak bisa tidur beliau

      Delete
    2. ini adalah tugas kita bersama untuk mengatasinya, setidaknya kita bisa selalu belajar untuk memperbaiki aqidah kita ya sobat...trims

      Delete
  9. Postingan ini bagus sekali kawan, terus terang banyak memberikan wawasan buat pengetahuan saya..
    Terima kasih

    ReplyDelete
  10. Penjelasan yang sangat gamblang dan berimbang. makasih sharingnya, mas. Maaf lamaa ga blogging. baru sempat blogging dan silaturahim ke sini. maaf lahir batin. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih juga mas Irham, mohon maaf luar dalam juga

      Delete
  11. Alhamdulillah tambah ilmu agama dari blog sahabat ini,,,,

    ReplyDelete
  12. Jadi menambah wawasan dalam ilmu agama.

    Oya, mohon info apakah blog saya sudah bisa diakses di tempatnya mas? Mkasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. trimakasih sobat, ya udah mampir ke blog sobat, alhmadulillah lumayan enteng blognya

      Delete
  13. Semoga peristiwa tersebut cepat selesai dan tidak berlarut-larut, berbeda pendapat dalam berkeyakinan dalam islam memang sering terjadi tapi apakah selesai persoalan dengan saling berantem..

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin, perbedaan memang seharusnya tidak harus diselesaikan dengan kekerasan sobat

      Delete
  14. Sebagai warga madura saya juga ikut prihatin sob. . .

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya sob, turut prihatin juga, semoga bisa diambil hikmahnya

      Delete
  15. Saya teringat kepada perkataan guru saya, Guru Muhammad Bakrie. Beliau adalah ulama yang cukup berpengaruh di kawasan Banjarmasin dan Sekitarnya atau Kalimantan Selatan.

    "Benar atau tidaknya apa yang kita lakukan sekarang akan terlihat ketika kita sudah mati. mungkin yang kita kerjakan saat ini kita yakini adalah benar, tetapi belum tentu benar dimata Allah SWT. Untungnya Allah adalah Al Ghaffar (Maha Pengampun), jadi walaupun kita salah Allah pasti akan memerikan pengampunan jika kita memintanya. Tak ada salahnya kita mengucapkan Astaghfirullhulazhim sebanyak-banyaknya disetiap hembusan nafas, walau kita merasa tak pernal melakukan kesalahan sedikitpun"

    Jadi jangan cepat mengecap sesuatu ini baik-buruk-halal-haram dulu karena belul tentu yang kita anggap benar itu benar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mas, maaf banyak salah ketik di komentar diatas

      Al Ghaffar seharusnya Al Ghafuur
      Astaghfirullhulazhim seharusnya Astaghfirullahul'adzhim
      belul tentu seharusnya belum tentu
      tak pernal harusnya tak pernah
      memerikan seharusnya memberikan

      Delete
    2. benar sobat, trimakasih sudah menambahkan ilmunya dan bersilaturrahim disini, salam sukses

      Delete
  16. Wah... Kerusuhannya di Madura ya? Setahu sya orang Madura itu galak2, kalau ngomong ngeri bgt, slalu bawa kata Tak Celurit Sampean. Semoga kerusuhannya cepat selesai dan rukun lg.

    ReplyDelete
  17. Hmm, aku cm ikut2an manggut2 aja deh..
    bingung mau ngomong apa ya..

    ReplyDelete
  18. waduh waduh waduh... diskusi yang sangat memberikan pelajaran yang bermanfaat nih..

    ReplyDelete
  19. sebagai pandangan orang awam, yang saya pahami tentang syiah bahya mereka menganggap seharusnya ali yang jadi nabi..

    ternyata tidak semua syiah demikian ya mas...

    artikel yang sangat bermanfaat..

    ReplyDelete
  20. Terima kasih udah berbagi yang bermanfaat bagi pembaca disini. :)

    ReplyDelete
  21. Iya ngeri yah klo madura syah itu :D pantesan Syiah itu dibenci -_- semoga semoa org madura gag ketularan syiah

    ReplyDelete